KELAS : 4EA17
NPM : 10210090
MATKUL : ETIKA BISNIS
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan
meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati
kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika
Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang
profesional.
Tiga
pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
- Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
- Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
- Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika
bisnis yang harus dipahami dan dilakukan para profesional, antara lain:
- Sebutkan nama lengkap
Dalam
situasi berbisnis, mitra sebaiknya menyebutkan nama lengkap saat berkenalan.
Namun jika namanya terlalu panjang atau sulit diucapkan, akan lebih baik jika
sedikit menyingkat.
- Berdirilah saat memperkenalkan diri
Berdiri
saat mengenalkan diri akan menegaskan kehadiran mitra. Jika kondisinya tidak
memungkinkan untuk berdiri, setidaknya mundurkan kursi, dan sedikit membungkuk
agar orang lain menilai positif kesopanan motra.
- Ucapkan terima kasih secukupnya
Dalam
percakapan bisnis dengan siapapun, bos atau mitra perusahaan, hanya perlu
mengucapkan terima kasih satu atau dua kali. Jika mengatakannya berlebihan,
orang lain akan memandang kalau mitranya sangat memerlukannya dan sangat perlu
bantuan.
- Kirim ucapan terima kasih lewat email setelah pertemuan bisnis
Setelah
mitra menyelesaikan pertemuan bisnis, kirimkan ucapan terima kasih secara
terpisah ke email pribadi rekan bisnis Anda. Pengiriman lewat email sangat
disarankan, mengingat waktu tibanya akan lebih cepat.
- Jangan duduk sambil menyilang kaki
Tak
hanya wanita, pria pun senang menyilangkan kakinya saat duduk. Namun dalam
kondisi kerja, posisi duduk seperti ini cenderung tidak sopan. Selain itu,
posisi duduk seperti ini dapat berdampak negatif pada kesehatan.
- Tuan rumah yang harus membayar
Jika
mengundang rekan bisnis untuk makan di luar, maka sang mitralah yang harus
membayar tagihan. Jika sang mitra seorang perempuan, sementara rekan bisnis
atau klien, laki-laki, ia tetap harus menolaknya. Dengan mengatakan bahwa
perusahaan yang membayarnya, bukan uang pribadi.
Dalam
suatu penelitian yang dilakukan oleh Prof. Iman S Sukardi, dia menemukan ada
sembilan karakteristik tingkah laku kewirausahaan yang paling sering ditemukan
dalam penelitian-penelitian terhadap wirausaha berhasil di seluruh dunia.
Dikutip dari wirausaha.net, karakter tersebut antara lain:
1.
Sifat Instrumental
Dia
dalam berbagai situasi selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada dalam
lingkungannya demi tercapainya tujuan pribadi dalam berusaha.
2.
Sifat Prestatif
Dia
dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dibandingkan
dengan hasil yang tercapai sebelumnya.
3.
Sifat Keluwesan Bergaul
Dia
selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi hubungan
antar manusia. Dia aktif bergaul, membina kenalan-kenalannya dan mencari
kenalan baru, serta berusaha untuk dapat terlibat denan mereka yang ditemui
dalam kegiatan sehari-hari.
4.
Sifat Kerja Keras
Dia
selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan
selesai. Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada dengan perbuatan
nyata untuk mencapai tujuan.
5.
Sifat Keyakinan Diri
Dia
selalu percaya pada kemampuan diri, tidak ragu-ragu dalam bertindak, bahkan
berkecenderungan untuk melibatkan diri secara langsung dalam berbagai situasi
dengan optimisme untuk berhasil.
6.
Sifat Pengambilan Resiko
Dia
selalu memperhitungkan keberhasilan dan kegagalan dalam setiap kegiatannya
khususnya untuk mencapai keinginannya. Dia akan melangkah bila kemungkinan
untuk gagal tidak terlalu besar.
7.
Sifat Swa Kendali
Dia
dalam menghadapi berbagai situasi selalu mengacu pada kekuatan dan kelemahan
pribadi dan batas-batas kemampuan dalam berusaha. Dia selalu menyadari dengan
adanya pengendalian diri ini maka setiap kegiatannya menjadi lebih terarah dalam
mencapai tujuannya.
8.
Sifat Inovatif
Dia
selalu mendekati berbagai masalah dengan berusaha menggunakan cara-cara baru
yang lebih bermanfaat. Dia terbuka terhadap gagasan, pandangan, dan penemuan
baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya. Dia tidak terpaku
pada masa lalu, tapi selalu berpandangan ke depan untuk mencari cara-cara baru
atau memperbaiki cara-cara yang biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan
kinerja. Dia cenderung melakukan sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil
pemikirannya. Termasuk dalam sifat inovatif ini adalah kecenderungan untuk
selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan tertentu (imitatif inovatif).
9.
Sifat Kemandirian
Dia
selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Keberhasilan
dan kegagalan merupakan konsekuensi pribadi wirausaha. Dia mementingkan otonomi
dalam bertindak, pengambilan keputusan dan pemilihan berbagai kegiatan dalam
mencapat tujuan. Dia lebih senang bekerja sendiri, menentukan dan memilih cara
kerja yang sesuai dengan dirinya. Ketergantungan pada orang lain merupakan
suatu yang bertentangan dengan kata hatinya. Dia dapat saja bekerja dalam
kelompok selama mendapat kebebasan bertindak dan dalam mengambil keputusan.
Sembilan
karakteristik wirausaha diatas ternyata ditemukan terdapat pada
wirausaha-wirausaha di seluruh dunia yang menjadi objek penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar