Rabu, 28 November 2012

TUGAS PERLIAKU KONSUMEN(pengaruh kebudayaan terhadap pembelian dan konsumen)

NAMA              : ACHMAD ROMADHONI
KELAS             : 3EA17
NPM                 : 10210090
MATKUL         : PERILAKU KONSUMEN


Pengaruh kebudayaan terhadap pembelian dan Konsumen

Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang, terutama dalam perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian.dalam perkembangan sejarah budaya konsumsi maka masyarakat konsumsi lahir pertama kali di inggris pada abad 18 saat terjadinya tekhnologi produksi secara massal.tekhnologi yang disebabkan oleh berkembangnya revolusi industri memungkinkan perusahaan-perusahaan memproduksi barang terstandarisasi dalam jumlah besar dengan harga yang relatif murah.

Pada saat yang bersamaan muncul revolusi kebudayaan, dimana masyarakat secra bertahap berubah dari masyrakat agraris menjadi masyrakat yang berkotaan, karena dengan berpindahnya ke perkotaan maka budaya mereka berubah sehingga berkembangnya tata nili baru dan pola kehidupan yang baru akibat pekerjaan yang berbeda.tidak hanya orang yang kaya saja bahkan orang yang biasa juga merasa membeli produk yang dapat memuaskan kebutuhan budaya baru, seperti munculnya perbedaan status yang makin menonjol di kalangan masyarakat perkotaan.

Gambaran lainya masyrakat konsumsi tersebut diatas, menunjukan pentingnya budaya dalam memahami perilaku konsumen.aspek-aspek budaya yang penting dapat diidentifikasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk memahami bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen dan tentunya dapat digunakan dalam mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.

Budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota dari masyarakat tertentu (Wallendorf & Reilly, Mowen, 1995).
Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak dan simbol bermakna lainya yang membantu individu berkomunikasi, membuat tafsiran, dan melakukan evaluasi sebagai anggota masyarakat (Angel, Blacwell & Miniard, 1994).
Budaya dapat melengkapi diri seseorang dengan rasa identitas dan perilaku yang dapat diterima di masyarakat, terutama dapat diketahui dari sikap dan perilaku yang dipengaruhi oleh budaya, seperti halnya: Pakaian, penampilan, kominikasi, bahasa, makanan dan kebiasaan makan, hubungan, kepercayaan, dan lain sebagainya yang seringkali meliputi semua hal yang konsumen lakukan tanpa sadar memilih karena nilai kultur mereka, adat istiadat dan ritual mereka telah menyatu dalam kebiasaan mereka sehari-hari.

BUDAYA POPULER VS BUDAYA LUHUR
Budaya poler merupakan karakteristik budaya sangat banyak bahkan melintasi budaya tradisional yang mengakar dalam masyarakat, masuk kedalam pengalaman dan nilai kebanyakan anggota masyarakat tidak memerlukan pengetahuan khusus untuk memahaminya dan dihasilkan karena mudahnya setiap orang mengakses pada nilai budaya populer.

Sedangkan Budaya Luhur menghasilkan prodik yang bernilai seni tinggi, karena proses pembuatanya semata-mata didasrkan pada nilai-nilai estesitas (Lukisan, batik, patung, keramik dsb) sedangkan budaya populer menghasilkan produk dengan keahlian dan ketrampilan yang dapat dibuat secara massal dengan formula yang baku (cetakan pabrik) aliran musik alternatif juga menunjukan budaya populer, juga budaya pakaian ketat yang marak dikenakan di kalangan remaja pitri Indonesia, begitupun rok mini yang sedang ngetrand 60-70 an sekarang sedang ngetrand lagi.

BUDAYA DAN KONSUMSI
Produk mempunyai funsi, bentuk dan arti.ketika konsumen membeli suatu produk mereka berharap produk tersebut menjalankan fungsi sesuai harapanya, dan konsumen terus membelinya hanya bila harapan mereka dapat dipenuhi dengan baik, namun, bukan hanya fungsi yang menentukan keberhasilan produk.produk juga harus memenuhi harapan tentang norma, misalnya persyaratan dalam nutrisi makanan, crispy (renyah) untuk makanan yang digoreng, makanan harus panas untuk steak hot place atau dingin untuk agar-agar pencuci mult seringkali produk juga didukung dengan bentuk tertentu untuk menekankan simbol funsi seperti 'Kristal Biru' pada detergen untuk menjadi pakaian menjadi putih.produk juga memberi simbol makna dalam masyarakat misal "Bayam" diasosiasikan dengan kekuatan dalam film popeye atau makanan juga dapat disimpulkan sebagai hubungan keluarga yang erat sehingga resep turun menurun keluarga menjadi andalan dalam memasak, misal iklan sasa atau Ajinomoto.produk dapat menjadi simbol dalam masyarakat untuk menjadi ikon dalam ibadat agama.

Budaya merupakan sesuatu yang perlu dipelajari karena konsumen tidak dilahirkan spontan mengenai nilai atau norma kehidupan sosial mereka, tetapi mereka harus belajar tentang apa yang diterima oleh keluarga, guru-guru dan teman di lingkungan mereka.namun dengan kemajuan zaman yang sekarang ini banyak produk diarahkan pada kepraktisan, misal anak-anak sekarang lebih suka makanan siap saji, seperti Chicken Nugget, Sossis dan lainya karena kemudahan, terutama bagi wanita yang bekerja dan tidak meiliki waktu banyak untuk mengolah makanan.

Budaya berkembang karena kita hidup bersama orang lain dimasyarakat hidup dengan orang lain menimbulkan kebutuhan untuk menentukan perilaku apa saja yang dapat diterima semua anggota kelompok.Norma Budaya dilandasi oleh nilai-nilai, keyakinan dan sikap yang dipegang oleh anggota kelompok masyrakat tertentu, sistem nilai mempunyai dampak dalam perilaku membeli, misalnya orang yang memperhatikan masalah kesehatan akan membeli makanan yang tidak mengandung bahan yang merugikan kesehatanya.

Budaya pada giliranya akan mempengaruhi pengembangan dalam implikasi pemasaran seperti perencanaan produk, promosi, distribusi dan penetapan harga.untuk menegmbangkan strategi yang efektif pemasar perlu mengidentifikasi aspek-aspek penting kebudayaan dan memahami bagaimana mereka mempengaruhi konsumen.sebagaimana strategi dalam penciptaan ragam produk, segmentasi pasar dan promosi yang dapat disesuaikan dengan budaya masyarakat.
Beberpa perubahan pemasaran yang dapat mempengaruhi kebudayaan seperti:
1. Tekanan pada kualitas
2. Peranan wanita yang berubah
3. Perubahan kehidupan keluarga
4. Sikap yang berubah terhadap kerja dan kesengan
5. Waktu senggang yang meningkat
6. Pembelian secara implusif
7. Hasrat akan kenyamanan

Perbedaan peran yang dimainkan oleh konsumen dengan status sosial tinggi dan status sosial rendah.

Kelas atas kelas bawah:
1.Kebiasaan belanja
a.Mengunjungi toko yang memilki image "high-fashion"
b.Lebuh banyak mencari informasi dari media masa
c.Menyenangi barang masal dan diskon

2.Aktivitas waktu luang
a.Lebih banyak membaca surat kabar
b.Lebih banyak melihat TV

3.Kepribadian
a.Punya keyakinan diri, berani mengambil resiko
b.Kepemilikkan melambangkan "motivasi pribadi pemilik."

Pasar Konsumen dan Tingkah laku dalam Membeli

Pasar Konsumen
Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi meiliki tingkah laku sebagai pembeli.pembeli membeli konsumen akhir yang membeli barang serta jasa untuk konsimsi pribadi.Model tingkah Laku Membeli:
1.Karakteristik yang mempengaruhi tingkah laku konsumen
2.Perangsang
3.Penjualan.
4.Produk
5.Harga
6.Tempat
7.Promosi
8.Perangsang dan lain-lain.

Faktor-faktor Budaya yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen:

1. Budaya Kumpulan nilai-nilai dasar persepsi keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainya.
2. Sub Budaya sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi.
3. Kelas sosial divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

Faktor-faktor sosial
a. Kelompok acuan
Dua orang atau lebuh yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama, kelompok ini berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan yang karena keterampilan, kepribadian atau karakteristik lain yang spesial memberi pengaruh kepada orang lain.
b. Keluarga Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyrakat dan telah diteliti secara mendalam.
c. Peran dan Status peran: Terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yng ada disekitarnya.

Faktor-faktor Pribadi
a.Umur dan tahap daur hidup
b.Pekerjaan
c.Situasi Ekonomi
d.Gaya Hidup
e.Kepribadian dan Konsep diri kepribadian.

Jenis Perilaku Keputusan Pembelian :
Keterlibatan tinggi rendah perbedaan besar antara merek tingkah laku membeli yang kompleks tingkah laku membeli yang mencari variasi perbedaan kecil antara merek tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan tingkah laku memberi yang menjadi kebiasaan proses keputusan pembelian.
Penjelasan:
a.Pengenalan kebutuham merupakan tahap pertama proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kenutuhan.
b.Pencarian informasi tahap yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.
c.Evaluasi alternatif tahap ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dan perangkat pilihan.
d.Keputusan membeli tahap, ketika konsumen benar-benar membeli produk.
e.Tingkah laku pasca pembelian tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas dan tidak puas proses keputusan pembeli untuk produk baru.

Tahap-tahapnya:
a.Kesadaran : konsumen menjadi sadar akan produk baru tetapi, kurang informasi mengetahui produk tersebut.
b.Tertarik : Konsumen mencari informasi mengenai produk baru
c.Evaluasi : Konsumen mempertimbangkan apakah masuk akal untuk mencoba produk baru.
d.Mencoba : Konsumen mencoba produk baru dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraanya mengenai nilai produk tersebut.
e.Adopsi : konsumen memutuskan untuk menjadi pengguna produk baru sepenuhnya dan teratur.


Sumber   : http://buahilmu.wordpress.com/2011/05/08/pengaruh-budaya-dalam-perilaku-konsumen/.











KONI Memberikan Penghargaan khusus untuk Atlet Olimpiade

NAMA          : ACHMAD ROMADHONI
KELAS         : 3EA17
NPM             :10210090
MATKUL     : PERLAKU KONSUMEN



Komite Olharaga Nasional Indonesia (KONI) Pusat akan menggelar acara penghargaan kepada atlet dan pelatih berprestasi di Olimpiade London 2012 lalu pada award pertama ini memang khusus kepada atlet dan pelatih berprestasi di Olimpiade, pada pemberian award selanjutnya akan dikembangkan lagi, kegiatan ini akan berlangsung pada tanggal 7 dan 8 Desember mendatang di Kalimantan Timur.acara ini kakan berkait dengan rembug Olahraga Nasional.
Renbug Nasional sendiri akan membahas seputar kondisi olahraga nasional saat ini.Didalamnya termasuk kondisi kelembagaan KONI.kita akan membicarakan banyak hal terkait Undang-undang keolahragaan dan regulasi olahraga nasional dan diharapkan akan ada perkembangan strategis dalam dunia olahraga dari hasil rembug tersebut.mudah-mudahan semua akan lebih baik setelah ini.

Batik Bekasi Seraci Mulai Merambah Pasar Malaysia

NAMA             : ACHMAD ROMADHONI
KELAS            : 3EA17
NPM                :10210090
MATKUL        : PERILAKU KONSUMEN



Meski keberadaanya masih membutuhkan perhatian pemerintah daerah, Batik Bekasi Seraci diperkenalkan di Malaysia.Erna panggilan akrabnya tengah melakukan perjalanan ke negara tetangga tersebut sekaligus memperkenalkan batik khas Betawi ituusaha yang dilakukan berharap bisa terus berkembang dan makin dicintai masyarakat.seharusnya warga Bekasi yang lebih mencintai dulu, misalnya menggunakanya untuk seragam batik di Pemda, Batik khas Bekasi yang berada di Desa Segarajaya Tarumajaya, ini merupakan usaha rumahan yang saat ini makin dikenal.ciri khas batik dengan latar belakang budaya betawi menjadikan batik ini lain dari pada batik yang ada.Disamping itu warna batik ini juga dikenal lebih cerah.perkembanganya batik ini sempat terkendala karena keterbatasan bahan baku.kami ingin bantuan berupa cap salon batik.kalau saja Pemda mau membantu.kata "Ernawati".

TUGAS PROPOSAL METODE RISET


BAB V
PENUTUP


5.1        Kesimpulan

             Masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah adanya penurunan penjualan sepeda motor Honda dalam kurun waktu 2005-2008.penurunan penjualan ini menunjukan adanya penurunana keputusan pembelian konsumen pada pihak sepeda motor Honda.Honda yang sampai tahun 2008 dapat memimpin pangsa pasar industri sepeda motor di Indonesia mendapat persaingan yang ketat oleh para kompetitornya, bahkan rentang penguasaan pasar sepeda motor honda dengan pesaingnya, terutama Yamaha, semakin mengecil penurunana penjualan sepeda motor Honda yang secara bertahap ini dapat meruntuhkan dominasi Honda sebagai market leader.tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi konsumen, persepsi kualitas dan sikap konsume terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.
             Berdasarkan hasil dan pembahasanya yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel motivasi konsumen memilki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian oleh konsumen diantara variabel bebas lainya yang diteliti yaitu sebesar 0,403.kemudian pengaruh terbesar lainya adalah variabel sikap konsumen sebesar 0,283 dan variabel persepsi kualitas sebesar 0,228.
2. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa motivasi konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang terbukti kebenaranya.hal ini berarti motivasi konsumen merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor honda.pengaruh positif ini nampak pada sebagian besar pernyataan konsumen sepeda motor Honda yang menyatakan bahwa motor Honda tidak cepat rusak atau awet. bahan bakar irit, kualitas suku cadangnya terjamin dan purna jualnya tinggi.
3. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa persepsi kualitas konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian motor Honda di Kota Semarang terbukti kebenaranya.hal ini berarti persepsi kualitas merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor honda.konsumen percaya bahwa berdasarkan evaluasi mereka terhadap kualitas akan dapat membantu dalam mempertimbangkan produk mana yang akan mereka beli.pengaruh positif ini nampak pada sebagian besar pernyataan konsumen sepeda motor Honda karena menurutr mereka Honda memilki kualitas yang unggul baik dari segi model, desain, dan suku cadang.
4. Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang terbukti kebenranya.hal ini berarti sikap konsumen merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor Honda.pengaruh positif ini nampak pada sebagian besar pernyataan konsumen sepeda motor yang menyatakan bahwa model dan varian sepeda motor Honda hampir semuanya dapat diterima dengan baikoleh masyarakat, warna dan striiping yang sesuai dengan selera konsumen, dan penggunaan bahan bakar yang irit.
5. Variasi keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel motivasi konsumen persepsi kualitas, dan sikap konsumen sebesar 61.4% sedangkan sisanya 38,6% dijelaskan oleh variabel-variabel atau aspek-aspek lain diluar model.

5.2         Keterbatasan

              Penelitian ini juga masih memilki keterbatasan-keterbatasan, dengan keterbatasan ini diharapkan dapat dijelaskan untuk melakukan penelitian pada penelitian mendatang.Adaupun keterbatasan penelitian ini adalah:
1. Dalam proses pengambilan data primer, penelitian ini menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada responden yang menanyakan pendapatnya tentang suatu permasalahan.dalam menjawab aspek-aspek yang ditanyakan responden tidak terlepas dari subjektivitas dalam meberikan informasi yang menjadikan informasi yang didapatkan kurang detail.
2. Keterbatasan lain dalam penelitian ini adalah pada nilai koefisien determinasi Nilai Adjisted R square penelitianj ini adalah 0,614 yang berarti bahwa variabel-variabel yang diajukan dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan variasi keputusan pembelian sebesar 61,4%.hal ini memberi peluang sebesar 38,6 pada variabel-variabel atau aspek-aspek lain diluar model penelitian untuk menjelaskan variasi keputusan pembelian.
3. Dalam pengambilan sampel, lokasi penelitian tidak tersebar secara merat di seluruh Kota Semarang.hal ini karena pengambilan sampel dilakukan pada saat peneliti bertemu dengan konsumen sepeda motor honda.sehingga wilayah penelitian hanya berkisar dengan wilayah yang diketahui peneliti.

5.3         Saran

              Saran praktis dimunculkan berdasarkan teori-teori yangtelah dibangun dan didasrkan pada hasil penelitian yang diperoleh.hasil pengujian analisis dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber tanbahan referensi bagi penelitian selanjutnya dan informasi bagi penyusunan rencana strategi pemasaran sepeda motor Honda di Indonesia.

5.3.1      Saran Penelitian yang akan Datang

              Saran-saran yang dapat diajukan untuk penelitian yang akan datang antara lain meliputi:
1. Penelitian yang akan datang dirasakan untuk menambah variabel-variabel baru yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda seperti : Program promosi, Citra merek, Nama merek, dan Brand Awereness sehingga memberikan nilai indeks yang lebih luas tentang masalah penelitian yang sedang diteliti.
2. Penelitian mendatang dalam pengambilan sampel dan daerah yang digunakan untuk menyebarkan kuesioner hendaknya menggunakan objek lokasi penelitian yang lebih luas dan merata di seluruh Kota Semarang sehingga wilayah penelitian tidak hanya berkisar dengan wilayah yang diketahui peneliti.
3. Pengisian kuesioner harus benar-benar dipantau agar tidak ada jawaban yang kosong dan tidak terjadi kesalahan pengisian serta yang lebih utama adalah pembuatan butir-butir pertanyaan harus benae-benar diperhatikan agar tidak terjadi kebingunan responden dalam mengsisi dan jawaban yang dihasilkan dapat merepresentasikan hal-hal yang ditanyakan.


Senin, 26 November 2012

TUGAS PROPOSAL METODE RISET


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1       Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1    Gambaran Umum Perusahaan

            Pt.Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di indonesia.didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra Internasional.
            Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepedan motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini.Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra Internasional Tbk dan 50% milki Honda Motor Co.Japan.
            Saat ini PT AstraHonda Motor memilki 3 fasilitas pabrik perakitan pabrik pertama berada di Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat.Pabrik kedua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke tiga yang sekaligus pabrik yang paling mutajhir berlokasi di Kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi.Pabrimketiga ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelanggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.600 showroom dealer penjualan yang diberi kode H1, 3800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor honda di seluruh indonesia.
            Produk yang dihasilkan (2010) adalah sepeda motor tipe Cub/Bebek yaitu Honda Absolite Revo 110, Honda Blade, Honda Supra X 125 R, dan Honda Supra X 125 PGM-FI Tipe Sport yaitu Honda City Sport 1, Honda Mega Pro, dan Honda Tiger.Serta Tipe Skutik yaitu Honda Beat, Honda Vario, dan Honda Vario Tekhno.pada tahun 2009, jumlah produksi total 2.710.575 unit sepeda motor.
Dengan tujuan demim kepuasan konsumen serta keawetan kondisi motor Honda, PT Astra Honda Motor juga menyediakan suku cadang Honda Genuinen Parts yang terjamin kualitasnya.keunggulan Honda Genuine Parts aman dan awet, juga mempunyai kualitas standar Honda, hemat biaya perawatan mudah didapat dan ramah lingkungan.hal ini dilakukan demi kepuasan konsumen yang mempercayakan sepeda motor kepada Honda.
            PT.Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda dua yang menyenanagkan, aman, dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Kantor Pusat

Plant 1 (Sunter)
Alamat  : JL.Lakda Yos Sudarso-Sunter 1 Jakarta 14350
Telpon  : +6221.6518080, 30418080 (Hunting)
Fax       : +6221.6521889, 6518814

4.2        Gambaran Umum Responden

              Responden dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna produk sepeda motor Honda.ini sesuai dengan metode pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu purposive sampling.metode tersebut digunakan karena konsumen sepeda motor Honda tersebar luas.
              Berdasarkan data dari 100 responden yang menggunakan produk sepeda motor honda, melalui daftar pertanyaan didapat kondisi responden tentang jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan pengeluaran per bulan.penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai objek penelitian.

4.2.1     Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

             Tingginya jumlah konsumen sepeda motor merek Honda memungkinkan variasi proporsi yang besar bagi konsumen laki-laki dan perempuan.dapat diketahui bahwa responden sebanyak 66 persen mayoritas laki-laki dan sisanya adalah perempuan sebanyak 34 persen.

4.2.2     Gambaran Umum Responden Berdasarkan Umur

             Gambaran Umur mengenai konsumen sepeda motor merek honda berdasarkan umur pada saat pengambilan sampel dan dapat diketahui bahwa proporsi paling besar adalah dari responden berusia 20-25 tahun sebanyak 35 persen.kemudian responden berusia diatas 30 tahun berjumlah 31 persen, responden berusia 26-30 tahun berjumlah 19 persen, dan responden berusia dibawah 20 tahun berjumlah 15 persen.

4.2.3     Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

              Berdasarkan jenis pekerjaan diketahui bahwa responden paling tinggi berasal dari pelajar atau Mahasiswa yaitu sebanyak 41 persen.kemudian pegawai swasta sebanyak 27 persen.wiraswasta sebanyak 14 persen.pegawai negeri sipil sebanyak 13 persen, dan lainya sebanayak 5 persen.

4.2.4      Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan

              Pengeluaran per bulan erat kaitanya dengan pola konsumsi seseorang akan suatu produk.
dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki rata-rata pengeluaran per bulan diatas Rp.1.000.000 yaitu sejumlah 44 persen.selanjtnya responden yang memilki rata-rata pengeluaran per bulan antara Rp.500.000-Rp.1.000.000 sejumlah 38 persen.Sedangkan responden yang memilki pengeluaran per bulan di bawah Rp.500.000 sejumlah 18 persen.

4.3         Analisis Data
               
4.3.1      Uji Validitas

              Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (nilai corrected item-total correlation pada output Croanbach Alpha) dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df)=n-k, dalam hal ini n merupakan jumlah sampel dan k merupakan jumlah variabel independen.pada penelitian ini jumlah sampel (n)=100 dan besarnya df dapat dihitung 100-3=97, dengan df=97 dan alpha=0,05 didapat r tabel dengan uji dua sisi=0,198.jika r tabel lebih besar dari r tabel dan bernilai positif, maka butir pertanyaan arau indikator tersebut dinyatakan valid.diketahui bahwa nilai r hitung dari semua indikator variabel lebih besar dari r tabelnya.oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semua indikator dalam penelitian ini adalah valid.

4.3.2     Uji Reliabilitas

             Suatu kuesioner realibel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam suatu gejala/kejadian.Menurut Nunnaly( 1967) dalam Ghozali (2006), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Croanbach Alpha>0,60 Adapun hasil uji realibel dalam penelitian ini adalah diketahui bahwa semua variabel mempunyai Croanbach Alpha lebih besar dari 0,006 maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel dalam penelitian ini adalah realibel.

4.4       Analisis Indeks Jawaban Responden Per Variabel

            Peneliti ingin mengetahui persepsi umum responden mengenai variabel-variabel yang diteliti, untuk mendapatkan gambaran mengenai derajat persepsi Responden pada tiap variabel yang diteliti.dengan jumlah responden 100 orang maka nilai indeks dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Indeks= {(F1x1)+(F2x2)+(F3x3)+(F4x4)+(F5x5)}/5

Dimana :
F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F2 adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F3 adalah frekuensi respoden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F4 adalah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F5 adalah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.

Angka jawaban responden tidak dimulai dari angka 0, melainkan dari angka 1 sampai 5, oleh karena itu angka indeks yang dihasilkan akan dimulai dari angka 20 hingga angka 100 dengan rentang sebesar 80.Dalam penelitian ini digunakan kriteria 3 kotak, maka rentang sebesar 80 akan dibagi tiga dan akan menghasilkan rentang sebesar 26,67.entang tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

20,00-46,67=Rendah
46,67-73,34=Sedang
73,35-100   = Tinggi

4.4.1     Analisis Indeks Jawaban Responden Tentang Motivasi Konsumen

             Nilai Indeks tiap Indikator:

  • Untuk X1MKI (kualitas produk) {(0x1)+(0x2)+(6x3)+(55x4)+(39x5)}/5=86,6 kesimpulanya:Nilai indikator kualitas produk adalah tinggi.
  • Untuk X1MK2 (Kenyamanan Berkendara) {(0x1)+(2x2)+(9x3)+(52x4)+(37x5)}/5=84,8 kesimpulanya Nilai indikator kenyamanan berkendara adalah tinggi.
  • Untuk X1MK3 (Harga purna jual yang menjanjikan) {(0x1)+(3x2)+(18x3)+(44x3)+(35x5)}/5=82,2 kesimpulanya Nilai indikator harga purna jual yang menjanjikan adalah tinggi.
  • Untuk X1MK4 (Harga Produk) {(0x1)+(3x2)+(24x3)+(47x4)+(26x5)}/5=79,2 kesimpulanya Nilai indikator harga produk adalah tinggi.
  • Untuk X1MK5 (Jumlah dan kualitas bengkel resmi) {(0x1)+(4x2)+(7x3)+(47x4)+(42x5)}/5=85,4 kesimpulanya Nilai Indikator jumlah dan kualitas bengkel resmi adalah tinggi.

Indeks Motivasi Konsumen=(86,4+84,8+82,2+79,2+85,4)/5=83,64 maka indeks variabel motivasi konsumen bagi responden adalah tinggi.dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel motivasi konsumen:memilki indeks yang tinggi dengan nilai sebesar 83,64 yang artinya responden mempunyai motivasi konsumen yang kuat terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.Apabila dinilai dari nilai nilai indeks untuk setiap indikator.indikator kualitas produk memilki indeks yang paling tinggi dengan nilai 86,6 yang artinya meyoritas responden setuju bahwa kualitas produk sepeda motor Honda terjamin.Indikator kenyamanan berkendara memilki indeks yang tinggi dengan nilai 84,8 yangb berarti responden merasa nyaman dalam mengendarai sepeda motor Honda.indikator harga purna jual yang menjanjikan memilki indeks yang tinggi  dengan nilai 82,2 yang artinya responden setuju bahwa purna jual sepeda motor honda tinggi.indikator harga produk memilki indeks yang tinggi dengan nilai 79,2 yang artinya responden setuju bahwa harga sepeda motor Honda terjangkau oleh masyarakat.indikator jumlah dan kuantitas bengkel resmi memilki indeks yang tinggi dengan nilai 85,4 yang artinya sebagian besar responden setuju bahwa jumlah dan kualitas bengkel resmi sepeda motor honda (AHASS) banyak dan terdapat diseluruh indonesia.

4.4.2      Analisis Indeks Jawaban Responden Tentang Persepsi Kualitas

               Nilai Indeks tiap Indikator:

  • Untuk X2PK1 (Karakteristik tambahan untuk menjadi pembeda) {(0x1)+(5x2)+(46x4)+(20x5)}/5=76,2 kesimpulanya Nilai indikator karakteristik tambahan untuk menjadi pembeda sangat tinggi.
  • Untuk X2PK2 (Jarang terjadi kerusakan) {(0x1)+(6x2)+(40x4)+(23x5)}/5=76 Kesimpulannya Nilai indikator yang jarang terjadi kerusakan adalah tinggi.
  • Untuk X2PK3 (Siku cadang berkualitas) {(0x1)+(0x2)+(11x3)+(56x4)+(33x5)}/5=84,4 Kesimpulanya Nilai Indikator suku cadang berkualitas adalah tinggi.
  • Untuk X2PK4 Nilai (Daya tahan mesin yang baik) {(0x1)+(4x2)+(22x3)+(46x4)+(28x5)}/5=79,6 Kesimpulanya Nilai Indikator daya tahan mesin yang baik adalah tinggi.
  • Untuk X2PK4 (Kestabilan Mesin) {(0,x1)+(2x2)+(15x3)+(57x4)+(26x5)}/5=81,4 Kesimpulanya Nilai indikator kestabilan mesin adalah tinggi.
Nilai rata-rata seluruh indikator untuk variabel persepsi kualitas adalah indeks persepsi kualitas=(76,2+76+84,4+79,6+81,4)/5=79,52
Maka Indeks variabel persepsi kualitas bagi responden adalah tinggi.

4.4.3     Analisis Indeks Jawaban Responden Tentang Sikap Konsumen

            Nilai Indeks tiap indikator:
  • Untuk X3SK1 (Model Produk) {(0x1)+(6x2)+(10x3)+(53x4)+(31x5)}/5=81,8 Kesimpulan Nilai indikator model produk adalah tinggi.
  • Untuk X3SK2 (Kombinasi warna) {(0x1)+(3x2)+(14x3)+(64x4)+(19x5)}/5=79,8 Kesimpulan Nilai indikator kombinasi warna adalah tinggi.
  • Untuk X3SK3 (Striiping striker) {(0x1)+(6x2)+(22x3)+(51x4)+(21x5)}/5=77,4 Kesimpulanya Nilai indikator striping striker adalah tinggi.
  • Untuk X3SK4 (Konsumsi bahan bakar yang irit) {(0x1)+(0x2)+(6x3)+(57x5)}/5=90,2 Kesimpulanya Nilai Indikator konsumsi bahan bakar yang irit adalah tinggi.
  • Untuk X3SK5 (Jenis atau Varian produk) {(0x1)+(3x2)+(13x3)+(60x4)+(24x5)}/5=81 Ksempulan Nilai Indikator Varian produk adalah tinggi.
Nilai rata-rata seluruh indikator untuk setiap konsumen adalah
Indeks sikap konsumen=(81,8+79,8+77,4+90,2+81)=82,04 maka indeks variabel sikap konsumen bagi responden adalah tinggi.

4.4.4     Analisis Indeks Jawaban Respnden Tentang Keputusan Pembelian


             Nilai Indeks tiap Indikator:

  • Untuk YKP1 (Tidak ada pemilihan merek lain) {(0x1)+(0x2)+(6x3)+(55x4)+(39x5)}/5=72 Kesimpulanya Nilai Indikator tidak ada pembelian merek lain adalah tinggi.
  • Untuk YKP2 (Hampir semua orang membeli sepeda motor honda) {(0x1)+(2x2)+(9x3)+(52x4)+(37x5)}/5=75,6 Kesimpulanya Nilai indikator hampir semua orang membeli sepeda motor honda adalah tinggi.
  • Untuk YKP3 (Informasi tentang kualitas) {(ox1)+(3x2)+(18x3)+(44x4)+(35x5)}/5=85,6 Kesimpulanya Nilai Indikator informasi tentang kualitas adalah tinggi.
  • Untuk YKP4 (Kemudahan mendapatkan suku cadang) {(0x1)+(3x2)(24x3)+(47x4)+(26x5)}/5=85,6 Kesimpulanya Nilai indikator kemudahan mendapatkan suku cadang adalah tinggi.
  • Untuk YKP5 (Ketertarikan untuk membeli ulang) {(0x1)+(4x2)+(7x3)+(47x4)+(42x5)}/5=62 Kesimpulanya Nilai Indikator ketetarikan untuk membeli ulang produk adalah sedang.
Nilai rata-rata seluruh indikator untuk variabel keputusan pembelian adalah:
Indeks keputusan pembelian=(72+75,6+85,6+62)/5=76,16 maka Indeks variabel keputusan pembelian bagi responden adalah tinggi.

4.5      Uji Asumsi Klasik

4.5.1   Uji Multikolinearitas

            Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antara variabel dan indpenden.untuk dapat menentukan apakah terdapat multikolinearitas dalam model regresi pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF (Varianve Inflation Factor) dan Tolerance serta menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas.Variabel yang memilki nilai VIF lebih dari 10 dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,10 yang bererti bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel bebas yang lebih dari 95%.sedangkan dari matrik korelasi tertinggi adalah bahwa variabel bebas persepsi kualitas dengan motivasi konsumen dengan nilai korelasi -,610 atau sekitar 61%.nilai korelasi tersebut masih dapat ditolerir karena masih dibawah 95%.maka dari hal-hal tersebut disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolineraitas antar variabel bebas dalam model regresi.

4.5.2    Uji Heteroskedastisitas

            Uji htereoskedasitisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.kesimpulanya adalah bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0(nol) pada sumbu Y.maka tidak terjadi heteroskedasitas.

4.5.3    Uji Normalitas

            Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual memilki distribusi normal atau tidak.kesimpulanya adalah bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memnuhi asumsi normalitas.

4.6       Analisis Regresi Berganda


            Analisis regresi berganda yang telah dilakukan diperoleh regresi nilai t hitung dan tingkat signifikan.
Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Y=0,0403 X1+0,228 X2+0,283 X3
Keterangan:
Y          : Keputusan Pembelian
X1        : Motivasi Konsumen
X2        : Persepsi Kualitas
X3        : Sikap Konsumen

Persamaan Regresi Berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.Varuabel independensi Motivasi Konsumen (X1) berpengaruh positif dengan nilai 0,403 terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y).
2.Variabel indpenden persepsi kualitas (X2) berpengaruh positif dengan nilai 0,228 terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y).
3.Variabel independen sikap konsumen (X3) berpengaruh positif dengan nilai 0,283 terhadap variabel dependen keputusan pembelian.
4.Variabel Independen Motivasi Konsimen adalah variabel yang memilki pengaruh paling besar terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y).

4.7      Uji Goodness of Fit

4.7.1   Uji F (Uji Simultan)

           Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya variabel-variabel independen terhadap variabel dpenden secar simultan (bersama-sama).kriteria yang digunakan adalah:
          Jika probabilitas>0,05 dan Jika F hitung <F tabel maka Ho diterima.
          Jika probabilitas< 0,05 dan jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak.
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test didapatkan F hitung sebesar 53,427 dengan tingkat signifikan 0,000 karena F hitung >F tabel (53,427 lebih besar dari 2,70) dan tingkat signifikasi 0,000<0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen yang meliputi motivasi konsumen (X1), persepsi kualitas (X2), dan sikap konsumen (X3) secara simultan sama mempengaruhi variabel keputusan pembelian.(Y).

4.7.2   Uji t (Parsial)

            Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel bebas secara parsial atau individual menerangkan variabel terikat(keputusan pembelian).
Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut:
1.Nilai t hitung pada variabel Motivasi Konsumen (X1) adalah sebesar 4,355 dengan tingkat signifikasi 0,000 karena 4,355>1,985 dan 0,000<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulannya Variabel motivasi konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. Nilai t hitung pada Variabel persepsi kualitas (X2) adalah sebesar 2,300 dengan tingkat signifikasi 0,024 karena 2.300>1,985 dan 0,024<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulannya Variabel persepsi kualitas berepngaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Nilai t hitung pada variabel sikap konsumen (X1) adalah sebesar 3,561 dengan tingkat signifikasi 0,001 karena 3,561>1,985 dan 0,001<0,05 maka Ho ditolak dan Ha dterima.
Kesimpulanya Variabel sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikasi terhadap keputusan pembelian.

4.8     Koefisien Determinasi (R2)

          Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variabel-variabel dependen.nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.dapat disimpulkan bahwa Besarnya Adjusted R square adalah 0,614.hal ini berarti hanya 64,1% Variasi keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh Variabel-variebl independen di atas.sedangkan sisanya 38,6% (100%-61,4%=38,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.

4.9     Pembahasan

          Dari hasil pengujian Goodnes of Fit, dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini mampu menerangkan 61,4 persen variasi keputusan pembelian.sedangkan sisanya 38,6 persen dijelaskan variabel-variabel atau aspek-aspek lain diluar model.
          Dari ketiga variabel independen yang diuji secara individual yang paling dominasi dalam mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Hnda adalah motivasi konsumen dengan koefisien 0,403.variabel berikutnya yang memilki peran yang cukup besar dalam mempengaryhi keputusan pembelian sepeda motor Honda adalah sikap konsumen dengan koefisien 0,283.variabel persepsi kualitas memilki peran paling kecil dalam mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda dengan koefisien 0,228.semua variabel independen penelitian berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semrang.
1. Hasil perhitungan uji t menunjukan nilai koefisien motivasi konsumen dengan menggunakan Standardized Beta Coefficient adalah 0,403 dengan nilai t hitung sebesar 4,355 dan tingkat signifikasi 0,000 sedangkan t tabel untuk penelitian ini adalah 1,985.maka dapat disimpulkan hipotesis pertama yang berbunyi "Motivasi konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda"adalah terbukti kebenaranya.hasil ini mendukung pendapat beberapa teori dan penelitian terdahulu yang mengemukakan, ada pengaruh yang kuat dari motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen.pembelian produk dengan didasari motivasi yang lebih kuat oleh konsumen menimbulkan keputusan pembelian yang lebih signifikan.hal ini berarti juga bahwa jika motivasi konsumen semakin tinggi, maka akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor Honda.dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi konsumen adalah kualitas produk.kenyamanan berkendara harga purna jual yang menjanjikan jumlah dan kualitas bengkel resmi, harga produk.masing-masing indikator mendapat tanggapan positif dari 100 responden yang diteliti.hasil penelitian menunjukan bahwa indikator dalam motivasi konsumen tersebut memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.berdasarkan alasan dan tanggapan responden yang sudah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi konsumen mempe4ngaruhi konsumen secara kuat dalam keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang.
2. Sedangkan uji t pada hipotesis kedua menunjukan nilai koefisien persepsi kualitas dengan menggunakan Standarized Beta Coefficient adalah 0,228 dengan nilai t hitung sebesar 2,330 dan tingkat signifikan 0,0024.sedangkan t tabel untuk penelitian ini adalah 1,985.maka dapat disimpulkan variabel persepsi kualitas berpengaruh secara signifikasi terhadap keputusan pembelian.hal ini berarti juga bahwa jika persepsi kualitas semakin baik, mka akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor Honda.berarti hipotesis kedua yang berbunyi"Persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor honda"adalah benar adanya.hasil ini mendukung pendapat beberapa teori dan pnelitian terdahulu yang mengemukakan  ada pengaruh yang cukup kuat dari persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian konsumen.hal ini berarti persepsi kualitas merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor honda.konsumen percaya berdasarkan evaluasi mereka terhadap kualitas akan dapat membantu dalam mempertimbangkan produk mana yang mereka beli.pengaruh positif ini nampak pada sebagian besar pernyataan konsumen sepeda motor Honda yang menyatakan bahwa mereka meilih membeli sepeda motor Honda karena menurut mereka kualitas produk dan suku cadang, konsumsi bahan bakar yang irit, serta kemudahan dalam mendapatkan suku cadang sepeda motor Honda.dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur persepsi kualitas adalah karakteristik tambahan untuk menjadi pembeda, jarang terjadi kerusakan, suku cadang berkualitas, daya tahan mesin yang baik, kestabilan mesin.masing-masing indikator mendapat tanggapan positif dari 100 responden yang diteliti.hasil penelitian menunjukan bahwa indikator dalam persepsi kualitas tersebut memilki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.berdasarkan alasan dan tanggapan responden yang sudah dijelaskan, maka dapt disimpulkan bahwa persepsi kualitas mempengaruhi konsumen cukup kuat dalam keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang.
3. Hsil perhitungan uji t pada hipotesis ketiga menunjukan nilai koefisien sikap konsumen dengan menggunakan Standarized Beta Coefficient adalah 0,2833 dengan nilai t hitung sebesar 3.561 dan tingkat signifikasi terhadap keputusan pembelian.hal ini berarti juga bahwa jika sikap konsumen semakin baik maka akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor Honda"Sikap Konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda"adalah terbukti kebenaranya.dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur sikap konsumen adalah model produk kombinasi warna, stripiing stiker, konsumsi bahan bakar yang irit, jenis atau varian produk.masing-masing indikator mendapat tanggapan positif dari 100 responden yang diteliti.hasil penelitian menunjukan bahwa indikator dalam sikap konsumen tersebut memilki pengaruh positif dan signifikan tergadap keputusan pembelian.berdasarkan alasan dan tanggapan responden yang sudah dijelaskan maka dapat disimpulkan bahwa sikap konsumen mempengaruhi konsumen secara kuat dalam keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang.
              Kemudian dari hasil uji F memperlihatkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yakni motivasi konsumen, persepsi kualitas dan sikap konsumen adalah layak untuk menguji variabel dependen, yakni keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang hal tersebut ditunjukan dari besarnya niali F sebesar 53,427 dengan tingkat signifikasi 0,000(kurang dari 0,05).



Minggu, 25 November 2012

TUGAS PROPOSAL METODE RISET


BAB III
METODELOGI PENELITIAN



3.1       Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

            Berikut ini diperlukan mengenai variabel penelitian dan definisi operasional atas variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Variabel Penelitian

Motivasi Konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mendapatkan suatu tujuan dengan indikator : kualitas produk, kenyamanan berkendara, Harga jual yang menjanjikan, harga produk, jumlah dan kualitas bengkel resmi (Sigit 2002:Wahyuni 2008).

Persepsi Konsumen adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan dari suatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan dengan indikator: karakteristik tambahan untuk menjadi pembeda, jarang terjadi kerusakan, suku cadang berkualitas, daya tahan mesin yang baik, kestabilan mesin (Garvin 1998 dalam Lindawati 2005 : Wahyuni, 2008).

Sikap Konsumen adalah Kecendrungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten dengan indikator : Model produk, kombinasi warna, Srtipiing stiker, konsumsi bahan bakar yang irit dan jenis atau variasi produk (Muchsin, et all, 2002: Wahyuni 2002)

Keputusan Pembelian adalah Suatu produk pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan pembelian dan akhirnya didapatkan perilaku setelah membeli yaitu puas atau tidak puas atas suatu produk yang dibelinya dengan indikator :Tidak ada pemilihan merek lain, hampir semua orang membeli sepeda motor honda, informasi tentang kualitas, kemudahan mendapatkan suku cadang, ketertarikan untuk membeli ulang (Wahyuni 2008).

3.2       Penentuan Populasi dan Sampel

3.2.1    Populasi

            Menurut Sugiyono (2004) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.berdasarkan kualitas dan ciri tersebut populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau objek pengamatan yang minimal memilki satu persamaan karakteristik.populasi dalam penelitian ini adalah konsumen sepeda motor Honda di Semarang.

3.2.2    Sampel

            Sampel adakah sebagian dari poluasi yang mempunyai karakteristik yang relatif sama dan dianggap dapat mewakili populasi.Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam pnelitian ini adalah melalui pendekatan non probability sampling yaitu peneliti memilih sampel pirposif secara subjektif dan dalam pnelitian sampel digunakan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian yang dikembangkan.peneliti memilih metode sampling ini karena telah memahami informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki.karena mereka memiliki informasi seperti yang diharapkan dan mereka memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan oleh peneliti.Syarat sampel pada penelitian ini adalah sampel berdomisili atau warga kota Semarang.kriteria sampel pada sampel penelitian ini adalah konsumen yang memenuhi satu dari lima kriteria : pemrakarsa, pemberi pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli, pemakai sepeda motor honda.Sampel yang diambil adalah yang peneliti temui di lapangan tanpa ada perencenaan terlebih dahulu.
           Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan beberapa metode antara lain dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Widiyanto, 2008)
apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui maka diguanakan rumus :
n=Z pangkat dua per 4 (Moe) pangkat 2
n= 1.98 pangkat 2 per 4 (0,1) pangkat 2
=98,01=98 (atau dibulatkan 100)

Dimana:
n        : Jumlah Sampel
z        : Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95% Pada penentuan ini Z pada a=0,5 adalah 1,98
Moe  : Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi ditentukan sebesar 10%.
           Dari hasil perhitungan sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.

3.3     Jenis dan Sumber Data
          Jenis dan Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 
1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, yakni data uang diperoleh dari responden melalui kuesioner yang diisi oleh responden secara langsung.Dalam penelitian ini, menggunakan data primer dari konsumen yang memenuhi satu dari lima kriteria : Pemrakarsa, pemberi, pemakai sepeda motor Honda yang berdomisili atau warga Kota Semarang.Alasan dipilh sampel di Kota Semarang karena kota Semarang memiliki dua piluh Dealer resmi Honda yang tersebar diseluruh wilayah Kota Semarang sehingga mengindikasikan bahwa penjualan sepeda Motor Hpnda di Kota Semarang tergolong besar.
2. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, akan tetapi data dari hasil olahan pengambilan data primer.data sekunder dalam penelitian ini antara lain dari media cetak dan media elektronik.

3.4     Metode Pengumpulan Data

3.4.1  Kuesioner

          Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan langsung dari pengisian kuesioner (angket) yang ditujukan kepada responden tentang anggapan atau pandangan terhadap program motivasi konsumen, persepsi kualitas, sikap konsumen, dan keputusan pembelian produk sepeda motor Honda.pengumpulan data dengan menggunakan kombinasi pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka, yang diberikan kepada responden secara langsung sehingga didapatkan keobjektifan data yang tepat.data yang dihasilkan meliputi identitas responden serta tanggapan konsumen terhadap sepeda motor honda.
         Pertanyaan pada angket tertutup dibuat dengan skala Likert 1-5 dengan menggunakan pertanyaan berskala.skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.dalam hal ini telah ditetapkan secara spesifikasi oleh peneliti, yang selanjtunya disebut sebagai variabel penelitian.jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif samapi sangat negatif.dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor yang ditunjukan dibawah ini:

Pilihan Jawaban              Skor
Sangat Setuju                    5
Setuju                               4
Netral                               3
Tidak Setuju                     2
Sangat Tidak Setuju          1

3.4.2   Wawancara

            Selain kuesioner, juga digunakan teknik wawancara untuk mendukung akurasi dan kelengkapan kuesioner tersebut.wawancara juga digunakan untuk memperluas pandangan peneliti tentang data-data lain yangtidak terformulasi dalam kuesioner.namun, akan memiliki implikasi strategis bagi perusahaan, sehingga layak untuk dilakukan peneliyian lebih lanjt.selain itu wawancara juga digunakan untuk melengkapi data yang terkumpul melalui kuesioner.

3.5     Metode Analisis Data

3.5.1  Analisis Data Kualitatif

          Analisis kualitatif berguna menyimpulkan hasil yang diperoleh dari analisis kuantitatif.analisis kualitatif adalah analisis data berdasarkan hasil yang dinyatakan dalam bentuk uraian.data kualitatif merupakan data berupa informasi uraian dalam bentuk bhasa prosa, kemudian dikaitkan dengan data-data lainya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran sehingga memperoleh gambaran baru atau memperkuat suatu gambaran yang sudah ada sebelumnya.

3.5.2  Analisis Data Kuantitatif

          Analisis data kuantitatif adalah suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dalam angka-angka.analisis ini meliputu pengolahan data, pengorganisasian data, dan penemuan hasil.

3.5.2.1 Uji Validitas

           Uji signikasikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r ( nilai Corrected Item-Total Correlation pada Output Croanbach Alpha) dengan nilai r untuk degree of freedom (df)=n-k, dalam hal ini merupakan jumlah sampel dan k merupakan jumlah variabel independen.pada penelitian ini jumlah sampel (n)=100 dan besarnya df dapat dihitung 100-3=97, dengan df=97 dan alpha=0,05 didapat dengan uji dua sisi=0,198.jika r lebih besar dari r tabel dan bernilai positif, maka butir pertanyaanya atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2006) dengan jumlah sampel (n) adalah 100 dan tingkat signifikan 0,05 maka r tabel pada penelitian ini adalah:
r(0,05 : 100-3=97)=0,198.
Bila : r hitung > r tabel berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid.
        r hitung < r tabel berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

3.5.2.2 Uji Realiabilitas

            Uji realibilitas bertujuan untuk mengukur konsistensi konstruk atau indikator (variabel) penelitian.Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.untuk menguji keandalan kuesioner yang digunakan maka dilakukan analisis realibilitas berdasarkan koefisien Alpha Cronback.Koefisien Alpha Cronbach menafsirkan korelasi antara skal yang dibuat dengan semua skala indikator yang ada dengan keyakinan tingkat kendala.Indikator yang dapat diterima apabila koefisien alpha diatas 0,060.suatu kontruk atau variabel dikatakan realibel jika memberikan nilai Croanbach Alpha>0,60.

3.5.3   Analisis Angka Indeks

            Analisis angka indeks bertujuan untuk mengetahui persepsi umum responden mengenai sebuah variabel yang diteliti.analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis indeks, untuk menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang diajukan.
            Dengan jumlah responden 100 orang, maka nilai indeks dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Indeks= {(F1x1)+(F2x2)+(F3x3)+(F4x4)+(F5x5)}/5  
Dimana:
F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F2 adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F3 adalah frekuensi respnden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F4 adalah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F5 adalah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.

           Angka jawaban responden tidak dimulai dari angka 0. melainkan dari angka 1 hingga 5, oleh karena itu angka indeks yang dihasilkan akan dimulai dari angka 20 hingga angka 100 dengan rentang sebesar 80.Dalam penelitian ini digunakan kriteria 3 kotak (Three box Method) maka rentang sebesar 80 akan dibagi tiga dan akan menghasilkan rentang sebesar 26,67.rentang tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
20,00-46,67=Rendah
46,67-73,34=Sedang
73,35-100=Tinggi
Atas dasar pedoman ini, maka indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel penelitian yang diajukan dalam model dapat diteliti dan dideskripsikan.

3.5.4   Uji Asumsi Klasik

           Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat ditentukan model penelitian yang tepat.Data yang digunakan sebagai model regresi berganda dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik.

3.5.4.1 Uji Multikolinearitas

            Uji multikolineritas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antara variabel-variabel independen.jika variabel-variabel independen saling berkolerasi (diatas 0,9) dan nilai R yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi, dan nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF (Variance Inflation Factor)>10 maka mengindikasikan adanya multikolineritas (Imam Ghozali, 2006).

3.5.4.2 Uji Heterosdastisitas

             Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka dapat disebut Homoskedasitas dan jika berbeda disebut Heteroskedasitias.Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedasitas (Ghozali, 2006).
              Cara mendeteksinya adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPERD dengan residualnya SRESID.Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya gejala heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-sttudentized (Ghazali, 2006).
Adaupun dasar atau kriteria pengambilan keputusan berkaitan dengan tersebut adalah:
a. Jika terdapat pola tertentu yaitu jika titik-titiknya membentuk pola tertentu dan teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit), maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedasitas.
b. Jika tidak terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedasitas.

3.5.4.3 Uji Normalitas

            Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atai tidak.seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.untuk menguji apakah distribusi variabel pengganggu atau residual normal ataukah tidak, maka dapat dilakukan analisis grafik atau melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. (Ghazali, 2006)
Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2006):
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogamnya, menunjukan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b.Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram, tidak menunjukan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.5.5   Analisis Regresi Berganda

           Secara umum analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel independen (variabel x) terhadap variabel dependen (variabel y) pada regresi berganda variabel independen (variabel x) yang diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel dependen (variabel y), jumlahnya lebih dari satu.dalam penelitian ini, variabel independen adalah motivasi konsumen (x1), persepsi kualitas (x2), sikap konsimen (x3) sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian (y) sehingga persamaan regresi bergandanya adalah:

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Dimana:

Y                : Keputusan Pembelian
a                 : Konstanta
b1, b2,b3    : Koefisien masing-masing faktor
X1              : Motivasi Konsumen
X2              : Persepsi Kualitas
X3              : Sikap Konsumen
e                 : Standar error

3.5.6   Uji Goodness of Fit

           Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan Goodness of Fitnya.secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t.perhitunganya statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah di mana Ho ditolak)sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2006).

3.5.6.1 Uji F (Uji Simultan)

            Uji F bertujuan menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).

a) Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test diats yaitu:

  • Ho : b1,b2,b3=0
          Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu motivasi konsumen (X1) persepsi kualitas (X2), dan sikap konsumen (X3) secara simultan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).

  • Ha : b1,b2,b3>0
          Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu motivasi konsumen (X1), persepsi kualitas (X2). dan sikap konsumen (X3) secara simultan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).

b). Menentukan F tabel dan F hitung dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikan sebesar 5% (a=0,005), maka:

  • Jika F hitung> F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti masing-masing variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen

  • Jika F hitung<F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti masing-masing varibel independen secara bersama sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.5.6.2 Uji t (Uji Parsial)

            Uji t yaitu uji untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel independen secara parsial atau individual terhadap dependen.kriteria yang digunakan adalah:

  • Ho : b1=0
          Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing variabel dependen.

  • Ha : b1>0
          Artinya, ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing variabel dependen.

Sedangkan kriteria pengujianya adalah sebagai berikut:
a.Tarif Signifikan (a=0,005)
b.Distribusi t dengan derajat kebebasan (n)
c.Apabila t hitung >t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
d.Apabila t hitung <t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.5.7   Koefisien Determinasi (R2)

           Koefisien Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen.nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1).Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas.nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
           Kelemahan mendasar penggunaan koefisien dteterminasi (R2) adalah terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model.Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti akan meningkat tidak akan peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikasi terhadap variabel dependen.maka digunakan nilai Adjusted R2 dapat naik turun apabila satu Variabel independen di tambahkan kedalam model.





       
          

Sabtu, 24 November 2012

TUGAS PROPOSAL METODE RISET


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1           Landasan Teori

                Seseorang dalam kehidupanya akan dipacu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginanya berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan tersebut berupa barang primer maupun barang sekunder.mengingat semakin berkembangnya daerah permukiman yang jauh dari pusat kota semakin dibutuhkan sarana transportasi yang cukup efektif dan keluarga.Saat ini kebutuhan transportasi pribadi jenis roda dua khususnya sepeda motor sudah menjadi kebutuhan masyarakat umum.kebutuham masyarakat tersebut diungkap oleh pengusaha sebagai peluang untuk mngembangkan minerja bisnisnya dengan melakukan pengamtan perilaku konsumen, kinerja bisnisnya akan tercapai dengan baik apabila unit pemasaran bekerja dengan maksimal dalam usaha memperoleh konsumen yang potensial.


2.1.1         Pemasaran
            
                 Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan pemilikan barang atau jasa dan untuk menyelenggarakan distribusu fidiknya sejak dari produsen awal sampai konsumen akhir.terdapat falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemasaran kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen.

2.1.1.1      Perilaku Konsumen

                 Perilaku Konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut.maka dalam kehidupan sehari-hari keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen didasarkan pada pertimbangan yang berbeda-beda satu dengan yang lainya.
                 Sementara itu perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui pemasaran yang terampil karena hali ini dapat membangkitkan motivasi maupun perilaku apabila hal tersebut didukung dengan produk atau jasa didesain semenarik mungkin dan sedemikian rupa guna memenuhi kebutuhan pelanggan.Terdapat Tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu:
1. Konsumen Secra Individual

Pilihan untuk membeli suatu produk atau jasa dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada       pada diri konsumen.seperti persepsi, karakteristik kepribadian akan mempengaruhi pilihan individu terhadap berbagai alternatif merek yang tersedia.
2. Lingkungan yang memepengaruhi konsumen

Pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya.ketika konsumen membeli merek suatu produk, mungkin disdari oleh banyak pertimbangan seperti meniru teman ataupun anggota keluarga lainya yang telah membeli terlebih dahulu.jadi interaksi sosial turut mempengaruhi pada pilihan merek produk yang dibeli.
3.Strategi Pemasaran

Pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimulus-stimulus pemasaran agar konsumen bersedia memilih merek produk yang ditawarkan.

               Berdasarkan ketiga poin yang disebutkan diatas, perusahaan hendaknya dapat segera menganalisis tanggapan konsumen setelah mereka membuat suatu keputusan dari tiga faktor yang mempengaruhi.konsumen akan bereaksi melakukan pembelian berulang atau mengehentikanya jika merasa tidak puas, dan peran strategi pemasaran dalam hal ini berperan penting sebagai ujung tombak dalam mempengaruhi keputusan konsumen.

2.1.1.2    Motivasi Konsumen

               Motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan tersebut guna mencapai tujuan.dalam bidang pemasaran motivasi pembelian adalah pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian.motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan emosional.Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan kepada kenyataan-kenyataan yang ditunjukan oleh produk kepada konsumen dan merupakan atribut produk yang fungsional serta objektif keadaanya misalnya kualitas produk, harga produk, ketersediaan barang, efisiensi kegunaan barang tersebut dapat diterima.Sedangkan motivasi emosional adalah dalam pembelian berkaitan dengan perasaan, kesenanagn yang dapat ditangkap oleh pancaindra misalnya dengan memilki suatu barang tertentu dapat meningkatkan status sosial.Peranan merek untuk menjadikan pembeli menunjukan status ekonominya dan pada umumnya bersifat subjektif dan simbolik.pada saat seseorang akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi tersebut.

2.1.2     Teori Konsumen

              Menurut Kotler (2005) ada 6 macam teori motivasi yaitu:
1. Teori Isi ( Content Theory)
    Teori ini berkaitan dengan beberapa nama, seperti moslow, Mcgregor,Herszberg,Atkinson.teori ini menekankan arti pentingnya pemahaman faktor yang ada didalam konsumen yang menimbulkan tingkah laku tertentu.kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan teori ini adalah:
a. Kebutuhan konsumen sangat bervariasi
b. Perwujudan kebutuhan adalah tindakan juga sangat bervariasi antara satu konsumen dengan konsumen   yang lainya.
c. Para konsumen tidak selalu konsisten dengan tindakanya, karena dorongan suatu kebutuhan.

2. Teori Proses (Process Theory)
    Teori ini menekankan bagaimana dengan tujuan apa setisp konsumen hanyalah sebagai salah satu elemen dalam suatu proses,, tentang bagaimana konsumen ini bertingkah laku.dasar dari teori ini adalah mengenai motivasi adanya pengharapan, yaitu apa yang dipercaya oleh konsumen dan apa yang diperoleh dari pelakunya.
3.Teori Penguatan (reinforcement Theory)
   Teori menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan datang dalam siklius periode belajar.menurut teori ini konsumen bertingkah laku tertentu karena telah belajar.bahwa perilaku tertentu akan menghasilkan hasil yang tidak meyenangkan dan konsumen akan menguasai perilaku yang akan menguasai konsekuiensi yang menyenanagkan.
4. Teori Motivasi Freud
    Teori menjelaskan hal terbesar yang membentuk perilaku konsumen adalah segi psikologinya.yang dimaksud adalah konsumen yang tidak mengerti akan motivasinya sendiri dalam melakukan suatu pembelian.ketika konsumen melakukan penilaian tingkat mengenai restoran-restoran yang ada didaerahnya, faktor-faktor lokasi harga, suasana, rasa, keanekaragama menu akan mempengaruhi emosi konsumen dimana hal ini mendukung terjadinya proses pembelian.
5. Teori Motivasi Herzberg
    Teori ini menjelaskan dua faktor teori motivasi yaitu teori motivasi yang terdiri dari faktor yang memuaskan konsumen dan teori yang terdiri dari faktor yang berakibat ketidakpuasan konsumen.
6. Teori Motivasi Abraham Maslow
    Teori maslow dianggap juga sebagai teori hirarki disebutkan darimana kebutuhan manusia dapat disususn secara hierarki.kebutuhan paling atas menjadi motivator utama jika kebutuhan tingkat bawah semua sudah terpenuhi.
     Dari teori hierarki kebutughan tersebut, oleh maslow dikembangkan atas dasar tiga asumsi pokok, yaitu:
a. Manusia adalah makhluk yang selalu berkeinginan dan keinginanya tidak selalu terpenuhi.
b. Kebutuhan yang sudah terpenuhi, tidak akan menjadi pendorong lagi.
c. Kebutuhan manusia tersususn menurut hierarki tingkat pentingnya kebutuhan.

2.1.2.1   Hubungan Motivasi Konsumen dengan Keputusan Pembelian
          
              Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.jadi motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan.tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motivasi.
              Menurut Schiffman dan Kanuk (2000) " Motivation can be described as the driving force wthin individualis that impels them to action".artinya motivasi adalah kekuatan pendorong dalam diri seseorang yang memaksanya untuk melakukan suatu tindakan.
              Dalam motivasi terdapat hubungan saling berkaitan dengan faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi.faktor-faktor tersebut membangun atau mempengaruhi motivasi pembeli untuk melakukan suatu tindakan.motivasi seseorang sangat berhubungan erat dengan perilakunya yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi.selanjutnya faktor-faktorvtersebut beperan sangat besar pula dalam melatarbelakangi dan menetukan motivasi untuk melakukan keputusan pembelian.

2.1.2.2   Persepsi Kualitas

              Disamping motivasi mendasari seseorang untuk melakukan keputusan pembelian akan dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan.persepsi terhadap kualitas sapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas dapatdidefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan dari sesuatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.
              Persepsi kualitas meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana suatu merek dipersepsikan sehingga dengan diketahuinya persepsi pelanggan terhadap kualitas dari merek yang dimilki maka perusahaan dapat menentukan langkah-langkah apa yang dapat diambil guna memperkuat persepsi pelanggan terhadap merek yang dimilki oleh perusahaan tersebut.persepsi kalitas dipengaruhi oleh dua dimensi, yaitu dalam bentukm kualitas produk dan kualitas jasa.persepsi terhadap kualitas yang positif dapat dibangun melalui upaya identifikasi dimensi kualitas yang dianggap penting oleh pelanggan, dan membangun persepsi terhadap kualitas pada dimensi penting merek tersebut, jika suatu produk mempunyai persepsi kualitas yang jelek maka akan berpengaruh terhadap merek dari produk tersebut juga akan menjadi jelek.ini berarti bahwa semakin tinggi yang dirasakan oleh konsumen, maka akan semakin tinggi pula kesediaan konsumen tersebut untuk akhirnya membeli.Untuk kelas produk tertentu dimensi penting dapat dilihat langsung oleh pelanggan melalui penilaian kualitas secara keseluruhan misalnya banyaknya busa yang dihasilkan sabun mandi menandakan kemampuan membersihkan anggota badan yang efektif.disamping itu juga persepsi kualitas mempunyai atribut penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal. seperti :
a. Kulaitas aktual dan objektif
Perluasan ke suatu bagian dari produk atau jasa memberikan pelayanan yang lebih baik.
b. Kualitas isi produk
Karakteristik dan kuantitas unsur, bagian atau pelayanan yang disertakan.
c. Kualitas proses manufaktur
Kesesuaian dengan spesifikasi hasil akhir yang tanpa cacat.
            Sedemikian pentingnya peran persepsi terhadap kualitas bagi suatu merek sehingga upaya membangun perceived quality yang kuat perli memperoleh perhatian serius agar perusahaan dapat merebut dan menaklukan pasar disetiap kategori.membangun persepsi terhadap kualitas harus diikuti dengan peningkatan kualitas yang nyata dari prodiksinya karena akan sis-sia meyakinkan pelanggan bahwa kualitas merek produknya adalah tinggi bilamana kenyataan menunjukan kebalikanya.berikut dalah berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam membangun persepsi terhadap kualitas.
a. Komitmen terhadap kualitas
b. Budaya kualitas
c. Informasi masukan dari pelanggan
d. Sasaran standar yang jelas
e. Kembangkan karyawan yang berinisiatif.

sebuah perusahaan hendaknya ikut meperhatikan bagaimana konsumen mempersepsikan atas produk-produk yang dikeluarkan karena dengan diketahuinya persepsi tersebut maka badan usaha dapat menentukan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memeperkuat persepsi pelangganya terhadap merek yang dimilki badan usaha tersebut.
Konsumen akan menampakan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk.kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.
Dalam persepsi banyak menggunakan panca indera untuk menangkap rangsangan dari objek-objek yang ada disekitar lingkungan.suatu stimulus, sebagai masukan untuk panca indera atau sensory reception.fungsi dari sensory receptor adalah untuk melihat, mendengarkan mencium aroma merasakan dan menyentuh.selama ini teori persepsi manusia didominasi oleh dua asumsi yang diajukan yakni:
a. Proses pembentukan kesan dianggap  bersifat mekanis dan cenderung mencerminkan sifat manusia yang memberi stimulus.
b. Proses tersebut di bawah dominasi perasaan atau evaluasi dan bukan oleh pikiran atau kognisi.

Persepsi tidak hanya tergantung pada sifat-sifat rangsangan fisik, tapi juga pada pengalaman dan sikap sekarang dari individu.pengalaman dapat diperoleh dari semua perbuatanya dimasa lampau atau dapat pula dipelajari, sebab dengan nelajar seseorang akan dapat memperoleh pengalaman.hasil dari pengalaman yang berbeda beda akan membentuk suatu pandangan yang berbeda sehingga menciptakan proses pengamatan dalam perilaku pembelian yang berbeda pula.
Makin sedikit pengalaman dalam perilaku pembelian makin terbatas pula luasan interprestasinya bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponenya serta komunikasi yang ditunjukan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui latar kata-kata, gambar, dan simbolis melalui stimulus lain yang diasosiasikan dengan produk.


2.1.3            Proses Pembentukan Persepsi

                    Proses pembentukan persepsi diawali dari penerimaan sensation, absolute, threshold, dan differential threshold.Sensational merupakan rangsangan langsung dari organ-organ yang mempunyai sensor untuk menanggapi rangsangan rangsangan sederhana tersebut.Absolute Thershold merupakan tingkatan yang paling rendah diamana seseorang dapat mengalami sensai tersebut.Differential thershold merupakan perbedaan kecil yang dapat dideteksi oleh dua rangsangan yang sanagt mirip.

2.3.1.1        Hubungan persepsi kualitas dengan keputusan Pembelian

                   Persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk atau jasa dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek.persepsi kualitas yang baik akan mendorong keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut.selanjutnya mengingat persepsi konsumen dapat diramalkan maka jika persepsi kualitasnya negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama dipasar.sebalkinya jika percaya kualitas pelanggan positif maka produk akan disukai.Persepsi merupakan realitas yang dinyatakan oleh konsumen dalam membuat keputusan.
                   Lebih lanjut dalam penelitianya, Vranesevic (2003) memasukan salah satu variabel yaitu persepsi terhadap kualitas dalam proses pembelian dimanaalternatif yang ada dimana konsumen akan pertama kali mempersepsikan merek sebagai tanda kualitasnya.hasil akhir penelitianya menunjukan hal yang sama bahwa persepsi atas kualitas menjadi faktor dominan dalam pemilihan merek impilkasinya ditunjukan dalam fakta dimana terjadi probabilitas penungkatan melalui tingkat pembelian serta kekuatan didalam persaingan.

2.1.4         Sikap Konsumen

                 Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu objek yang akan diminati dan untuk dimiliki.sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk mresepon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dimulai.sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa.sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek atau isu.definisi diatas mengandung makna bahwa sikap adalah mempelajari kecendrungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disengani ataupun tidak disenangi secdara konsisten.


2.1.4.1      Komponen sikap

                 Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu:
1. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap.
2. Komponen Afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional aspek emosional inilah yang biasanya berakhir paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh.
3. Komponen Konatif merupakan aspek kecendrungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimilki seseorang.

2.1.4.2     Ciri-ciri Sikap

                Ciri-ciri sikap adalah:
1.Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan objeknya.
2.Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang-orang apabila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempengaruhi sikap pada orang itu.
3.Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek.
4.Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga mrupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.
5.Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi=segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan pengetahuan yang dimiki seseorang.

2.1.4.3    Fungsi Sikap

               Sikap mempunyai empat fungsi :
1. Fungsi Penyesuaian
Fungsi ini mengarahkan manusia menuju objek yang menyenangkan atau menjauhi objek yang tidak menyenangkan.
2. Fungsi Pertahanan Diri
Sikap dibentuk melindungi ego atau citra diri terhadap ancaman serta membantu untuk memenuhi suatu fungsi dalam mempertahankan diri.
3. Fungsi Ekspresi Nilai
Sikap ini mengekspresikan nilai-nilai tertentu dalam suatu usaha untuk menerjemahkan nilai-nilai tersebut ke dalam sesuatu yang lebih nyata dan lebih mudah ditampakan.
4. Fungsi Pengetahuan
Manusia membutuhkan suatu dunia yang mempengaruhi susunan teratur rapi, oleh karena itu mereka mencari konsistensi, stabilitas, definisi dan pemahaman dari suatu kebutuhan yang selanjutnya berkembanglah sikap ke arah pencarian pengetahuan.

2.1.4.4    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap

               Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap objek sikap adalah:
1. Pengalaman Pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat.
2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.
3. Pengaruh Kebudayaan
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah.
4. Media Masa
Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara objektif  cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya.
5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agam sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika kalau pada giliranya konsep tersebut mempengaruhi sikap.
6. Faktor Emosional
Kadang kal, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahana ego.

2.1.4.5    Model Sikap

               a.Model Tiga Komponen
sikap terdiri atas tiga komponen : kognitif, afektif dan konatif.
               b.Model Sikap Multiatribut Fishbein
Dalam model menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek sikap sangat ditentukan oleh sikap kpnsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi.
Model sikap terhadap objek secara khusus cocok untuk pengukuran sikap terhadap suatu produk atau merek tertentu menurut model ini sikap konsumen didefinisikan sebagai suatu fungsi dari penampilan dan evaluasi terhadap sejumlah keyakinan.Para konsumen akan memilki sikap yang baik terhadap suatu produk atau merek tertentu, jika menilai tingkatan atribut yang dimilkinya positif dan cukup memuaskan dan sebaliknya akan memilki sikap yang tidak baik terhadap produk atau merek tertentu, jika mereka merasakan bahwa atribut-atribut yang diinginkan tidak memuaskan atau terlalu banyak atribut yang negatif.

2.1.4.6    Hubungan Sikap Konsumen dengan Keputusan Pembelian

               Didalam Sikap ada tiga komponen yaitu:
1.Cognitive Component kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang objek yang dimaksud objek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognirif akan mendukung sikap secara keseluruhan.
2.Affective Component emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu objek, apakah objek tersebut diinginkan atau disukai.
3.Behavioral Component, merefleksikan kecendrungan dan perilaku aktual terhadap suatu objek yang mana komponen ini menunjukan kecendrungan melakukan suatu tindakan.

ada dua faktor yang mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian.faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal: yaitu intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor honda di kota Semarang.

2.1.5      Keputusan Pembelian

              Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses tersebut tidak sama dilaksanakan oleh para konsumen.berdasarkan tujuan pembelian konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu konsumen akhir atau individual dan konsumen organisasional atau konsumen industrtial.konsumen akhir terdiri atas individu dan rumah tangga uang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi.sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga non-profit, tujuan pembelianya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
              Proses pengambilan keputusan terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, paska pembelian.keputusan pembelian menunjuk arti keputusan pembelian menunjuk arti kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan pembelian.konsumen melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulanya.kualitas setiap kegiatan membentuk totalitas kesimpulan terbaik sesuai kebutuhan dan keinginanya, keadaanya terbaik penting didorong berbagai upaya organisasi sebagai keadaan dasar yang melandasi.

2.1.5.1   Konsep Keputusan Pembelian

              Pelanggan dalam memutuskan pembelian suatu produk ada dua kepentingan utama yang diperhatikanya yaitu:
1. Kepentingan pada ketersediaan dan kegunaan suatu produk.konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk, jika produk yang ditawarkan tersebut dan bermanfaat baginya.
2. Keputusan pada hubungan dari produk atau jasa, konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk jika produk tersebut mempunyai hubungan dengan yang diinginkan konsumen.

Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen melalui beberapa tahap yaitu : tahap pengenalan kebutuhan, tahap pencarian informasi, tahap evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan tahap terakhir tahap perilaku setelah pembelian.

2.1.5.2   Peranan-peranan dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

               Dalam keputusan membeli barang konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak yeng terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya.Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang.ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang.pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan kebutuhan konsumen dan keinginan konsumen.kelima peran tersebut meliputi, pemrakarsa, pemberi pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli dan pemakai.


2.2        Penelitian Terdahulu

             Beberapa penelitian tedahulu yang menjadi rujukan penelitian ini antara lain penelitian Vranesevic (2003) yang menganalisis pengaruh merek suatu produk di dalam penjualan yang memfokuskan pada produk-produk makanan.penelitian ini memasukan tiga unsur variabel bebas sebagai pendukung penelitian yaitu: karakteristik fisik, persepsi terhadap kualitas, dan merek pioneer.berdasarkan metode analisis yang dipakai, didapat hasil akhir penelitian ini yang menyimpilkan bahwa konsumen tidak secara khusus menilai produk didasrkan melalui karakter fisiknya dalam proses pengambilan keputusan pembelian memilih alternatif.konsumen akan pertama kali mempersepsikan merek berdasarkan kalitas yang ada atau disini disimpulkan persepsi terhadap kualitas menjadi faktor yang sangat berpengaruh dipenelitian ini.
             Dewi Urip Wahyuni (2008) yang menganalisis pengaruh motivasi persepsi dan sikap konsumen terhdap keputusan pembelian sepeda motor Honda di kawasan Surabaya Barat.Berdasarkan metode analisis yang dipakai bahwa ternyata secara bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh secara bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian hal ini ditandai oleh adanya T hitung lebuh besar 730,302>2,427 Sig.=0,000 lebih kecil dari dengan a=0,05 seperti yang dikatakan oleh Kotler dan Amstrong (2003) unsur yang terdapat pada pribadi konsumen memberi rangsangan untuk melakukan keputusan pembelian, unsur yang dimaksud adalah dorongan, persepsi, dan sikap terhadap kebutuhan yang harus dipenuhi pengaruh secara bersama-sama ini diperkuat dengan pengaruh secara parsial melalui uji t yang mana masing-masing t dari variabel bebas lebih besar dari t dengan rincian sevagai berikut t motivasi=2,072, persepsi=2,159 dan persepsi=2,153 lebih besar dari=1,975.erdasarkan analisis data, maka terjawab bahwa hipotesis yang mengatakan motivasi, persepsi, dan sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor merek Honda di Kawasan Surabaya Barat terbukti kebenaranya.
            Benzazhar Bella (2009) yang menganalisis tentang pengaruh program promosi, persepsi merek, motivasi, dan sikap konsumen terhadap proses pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Suzuki di Kota Semarang pada 100 responden di kota Semarang.berdasarkan metode analisis yang dipakai, diketahui hasil akhir penelitian ini yang menyimpilkan bahwa program motivasi konsumen meilki pengaruh yang signifikan terhdap proses pengambilan keputusan pembelian.sedangkan program promosi, persepsi merek, sikap konsumen tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian.

2.3        Hipotesis

             Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin besar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan dan pemecahan masalah ataupun untuk dasar penelirian lebih lanjut.Hipotesis dalam penelitian ini dapat diurutkan sebagai berikut:


a) Hipotesis 1
Motivasi konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang
b) Hipotesis 2
Persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang
c) Hipotesis 3
Sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang.