Rabu, 28 November 2012

TUGAS PERLIAKU KONSUMEN(pengaruh kebudayaan terhadap pembelian dan konsumen)

NAMA              : ACHMAD ROMADHONI
KELAS             : 3EA17
NPM                 : 10210090
MATKUL         : PERILAKU KONSUMEN


Pengaruh kebudayaan terhadap pembelian dan Konsumen

Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang, terutama dalam perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian.dalam perkembangan sejarah budaya konsumsi maka masyarakat konsumsi lahir pertama kali di inggris pada abad 18 saat terjadinya tekhnologi produksi secara massal.tekhnologi yang disebabkan oleh berkembangnya revolusi industri memungkinkan perusahaan-perusahaan memproduksi barang terstandarisasi dalam jumlah besar dengan harga yang relatif murah.

Pada saat yang bersamaan muncul revolusi kebudayaan, dimana masyarakat secra bertahap berubah dari masyrakat agraris menjadi masyrakat yang berkotaan, karena dengan berpindahnya ke perkotaan maka budaya mereka berubah sehingga berkembangnya tata nili baru dan pola kehidupan yang baru akibat pekerjaan yang berbeda.tidak hanya orang yang kaya saja bahkan orang yang biasa juga merasa membeli produk yang dapat memuaskan kebutuhan budaya baru, seperti munculnya perbedaan status yang makin menonjol di kalangan masyarakat perkotaan.

Gambaran lainya masyrakat konsumsi tersebut diatas, menunjukan pentingnya budaya dalam memahami perilaku konsumen.aspek-aspek budaya yang penting dapat diidentifikasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk memahami bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen dan tentunya dapat digunakan dalam mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.

Budaya adalah seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota dari masyarakat tertentu (Wallendorf & Reilly, Mowen, 1995).
Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak dan simbol bermakna lainya yang membantu individu berkomunikasi, membuat tafsiran, dan melakukan evaluasi sebagai anggota masyarakat (Angel, Blacwell & Miniard, 1994).
Budaya dapat melengkapi diri seseorang dengan rasa identitas dan perilaku yang dapat diterima di masyarakat, terutama dapat diketahui dari sikap dan perilaku yang dipengaruhi oleh budaya, seperti halnya: Pakaian, penampilan, kominikasi, bahasa, makanan dan kebiasaan makan, hubungan, kepercayaan, dan lain sebagainya yang seringkali meliputi semua hal yang konsumen lakukan tanpa sadar memilih karena nilai kultur mereka, adat istiadat dan ritual mereka telah menyatu dalam kebiasaan mereka sehari-hari.

BUDAYA POPULER VS BUDAYA LUHUR
Budaya poler merupakan karakteristik budaya sangat banyak bahkan melintasi budaya tradisional yang mengakar dalam masyarakat, masuk kedalam pengalaman dan nilai kebanyakan anggota masyarakat tidak memerlukan pengetahuan khusus untuk memahaminya dan dihasilkan karena mudahnya setiap orang mengakses pada nilai budaya populer.

Sedangkan Budaya Luhur menghasilkan prodik yang bernilai seni tinggi, karena proses pembuatanya semata-mata didasrkan pada nilai-nilai estesitas (Lukisan, batik, patung, keramik dsb) sedangkan budaya populer menghasilkan produk dengan keahlian dan ketrampilan yang dapat dibuat secara massal dengan formula yang baku (cetakan pabrik) aliran musik alternatif juga menunjukan budaya populer, juga budaya pakaian ketat yang marak dikenakan di kalangan remaja pitri Indonesia, begitupun rok mini yang sedang ngetrand 60-70 an sekarang sedang ngetrand lagi.

BUDAYA DAN KONSUMSI
Produk mempunyai funsi, bentuk dan arti.ketika konsumen membeli suatu produk mereka berharap produk tersebut menjalankan fungsi sesuai harapanya, dan konsumen terus membelinya hanya bila harapan mereka dapat dipenuhi dengan baik, namun, bukan hanya fungsi yang menentukan keberhasilan produk.produk juga harus memenuhi harapan tentang norma, misalnya persyaratan dalam nutrisi makanan, crispy (renyah) untuk makanan yang digoreng, makanan harus panas untuk steak hot place atau dingin untuk agar-agar pencuci mult seringkali produk juga didukung dengan bentuk tertentu untuk menekankan simbol funsi seperti 'Kristal Biru' pada detergen untuk menjadi pakaian menjadi putih.produk juga memberi simbol makna dalam masyarakat misal "Bayam" diasosiasikan dengan kekuatan dalam film popeye atau makanan juga dapat disimpulkan sebagai hubungan keluarga yang erat sehingga resep turun menurun keluarga menjadi andalan dalam memasak, misal iklan sasa atau Ajinomoto.produk dapat menjadi simbol dalam masyarakat untuk menjadi ikon dalam ibadat agama.

Budaya merupakan sesuatu yang perlu dipelajari karena konsumen tidak dilahirkan spontan mengenai nilai atau norma kehidupan sosial mereka, tetapi mereka harus belajar tentang apa yang diterima oleh keluarga, guru-guru dan teman di lingkungan mereka.namun dengan kemajuan zaman yang sekarang ini banyak produk diarahkan pada kepraktisan, misal anak-anak sekarang lebih suka makanan siap saji, seperti Chicken Nugget, Sossis dan lainya karena kemudahan, terutama bagi wanita yang bekerja dan tidak meiliki waktu banyak untuk mengolah makanan.

Budaya berkembang karena kita hidup bersama orang lain dimasyarakat hidup dengan orang lain menimbulkan kebutuhan untuk menentukan perilaku apa saja yang dapat diterima semua anggota kelompok.Norma Budaya dilandasi oleh nilai-nilai, keyakinan dan sikap yang dipegang oleh anggota kelompok masyrakat tertentu, sistem nilai mempunyai dampak dalam perilaku membeli, misalnya orang yang memperhatikan masalah kesehatan akan membeli makanan yang tidak mengandung bahan yang merugikan kesehatanya.

Budaya pada giliranya akan mempengaruhi pengembangan dalam implikasi pemasaran seperti perencanaan produk, promosi, distribusi dan penetapan harga.untuk menegmbangkan strategi yang efektif pemasar perlu mengidentifikasi aspek-aspek penting kebudayaan dan memahami bagaimana mereka mempengaruhi konsumen.sebagaimana strategi dalam penciptaan ragam produk, segmentasi pasar dan promosi yang dapat disesuaikan dengan budaya masyarakat.
Beberpa perubahan pemasaran yang dapat mempengaruhi kebudayaan seperti:
1. Tekanan pada kualitas
2. Peranan wanita yang berubah
3. Perubahan kehidupan keluarga
4. Sikap yang berubah terhadap kerja dan kesengan
5. Waktu senggang yang meningkat
6. Pembelian secara implusif
7. Hasrat akan kenyamanan

Perbedaan peran yang dimainkan oleh konsumen dengan status sosial tinggi dan status sosial rendah.

Kelas atas kelas bawah:
1.Kebiasaan belanja
a.Mengunjungi toko yang memilki image "high-fashion"
b.Lebuh banyak mencari informasi dari media masa
c.Menyenangi barang masal dan diskon

2.Aktivitas waktu luang
a.Lebih banyak membaca surat kabar
b.Lebih banyak melihat TV

3.Kepribadian
a.Punya keyakinan diri, berani mengambil resiko
b.Kepemilikkan melambangkan "motivasi pribadi pemilik."

Pasar Konsumen dan Tingkah laku dalam Membeli

Pasar Konsumen
Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi meiliki tingkah laku sebagai pembeli.pembeli membeli konsumen akhir yang membeli barang serta jasa untuk konsimsi pribadi.Model tingkah Laku Membeli:
1.Karakteristik yang mempengaruhi tingkah laku konsumen
2.Perangsang
3.Penjualan.
4.Produk
5.Harga
6.Tempat
7.Promosi
8.Perangsang dan lain-lain.

Faktor-faktor Budaya yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen:

1. Budaya Kumpulan nilai-nilai dasar persepsi keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainya.
2. Sub Budaya sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi.
3. Kelas sosial divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

Faktor-faktor sosial
a. Kelompok acuan
Dua orang atau lebuh yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama, kelompok ini berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan yang karena keterampilan, kepribadian atau karakteristik lain yang spesial memberi pengaruh kepada orang lain.
b. Keluarga Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyrakat dan telah diteliti secara mendalam.
c. Peran dan Status peran: Terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yng ada disekitarnya.

Faktor-faktor Pribadi
a.Umur dan tahap daur hidup
b.Pekerjaan
c.Situasi Ekonomi
d.Gaya Hidup
e.Kepribadian dan Konsep diri kepribadian.

Jenis Perilaku Keputusan Pembelian :
Keterlibatan tinggi rendah perbedaan besar antara merek tingkah laku membeli yang kompleks tingkah laku membeli yang mencari variasi perbedaan kecil antara merek tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan tingkah laku memberi yang menjadi kebiasaan proses keputusan pembelian.
Penjelasan:
a.Pengenalan kebutuham merupakan tahap pertama proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kenutuhan.
b.Pencarian informasi tahap yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.
c.Evaluasi alternatif tahap ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dan perangkat pilihan.
d.Keputusan membeli tahap, ketika konsumen benar-benar membeli produk.
e.Tingkah laku pasca pembelian tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas dan tidak puas proses keputusan pembeli untuk produk baru.

Tahap-tahapnya:
a.Kesadaran : konsumen menjadi sadar akan produk baru tetapi, kurang informasi mengetahui produk tersebut.
b.Tertarik : Konsumen mencari informasi mengenai produk baru
c.Evaluasi : Konsumen mempertimbangkan apakah masuk akal untuk mencoba produk baru.
d.Mencoba : Konsumen mencoba produk baru dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraanya mengenai nilai produk tersebut.
e.Adopsi : konsumen memutuskan untuk menjadi pengguna produk baru sepenuhnya dan teratur.


Sumber   : http://buahilmu.wordpress.com/2011/05/08/pengaruh-budaya-dalam-perilaku-konsumen/.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar