Minggu, 25 November 2012

TUGAS PROPOSAL METODE RISET


BAB III
METODELOGI PENELITIAN



3.1       Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

            Berikut ini diperlukan mengenai variabel penelitian dan definisi operasional atas variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Variabel Penelitian

Motivasi Konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mendapatkan suatu tujuan dengan indikator : kualitas produk, kenyamanan berkendara, Harga jual yang menjanjikan, harga produk, jumlah dan kualitas bengkel resmi (Sigit 2002:Wahyuni 2008).

Persepsi Konsumen adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan dari suatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan dengan indikator: karakteristik tambahan untuk menjadi pembeda, jarang terjadi kerusakan, suku cadang berkualitas, daya tahan mesin yang baik, kestabilan mesin (Garvin 1998 dalam Lindawati 2005 : Wahyuni, 2008).

Sikap Konsumen adalah Kecendrungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten dengan indikator : Model produk, kombinasi warna, Srtipiing stiker, konsumsi bahan bakar yang irit dan jenis atau variasi produk (Muchsin, et all, 2002: Wahyuni 2002)

Keputusan Pembelian adalah Suatu produk pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan pembelian dan akhirnya didapatkan perilaku setelah membeli yaitu puas atau tidak puas atas suatu produk yang dibelinya dengan indikator :Tidak ada pemilihan merek lain, hampir semua orang membeli sepeda motor honda, informasi tentang kualitas, kemudahan mendapatkan suku cadang, ketertarikan untuk membeli ulang (Wahyuni 2008).

3.2       Penentuan Populasi dan Sampel

3.2.1    Populasi

            Menurut Sugiyono (2004) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.berdasarkan kualitas dan ciri tersebut populasi dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau objek pengamatan yang minimal memilki satu persamaan karakteristik.populasi dalam penelitian ini adalah konsumen sepeda motor Honda di Semarang.

3.2.2    Sampel

            Sampel adakah sebagian dari poluasi yang mempunyai karakteristik yang relatif sama dan dianggap dapat mewakili populasi.Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam pnelitian ini adalah melalui pendekatan non probability sampling yaitu peneliti memilih sampel pirposif secara subjektif dan dalam pnelitian sampel digunakan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian yang dikembangkan.peneliti memilih metode sampling ini karena telah memahami informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki.karena mereka memiliki informasi seperti yang diharapkan dan mereka memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan oleh peneliti.Syarat sampel pada penelitian ini adalah sampel berdomisili atau warga kota Semarang.kriteria sampel pada sampel penelitian ini adalah konsumen yang memenuhi satu dari lima kriteria : pemrakarsa, pemberi pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli, pemakai sepeda motor honda.Sampel yang diambil adalah yang peneliti temui di lapangan tanpa ada perencenaan terlebih dahulu.
           Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan beberapa metode antara lain dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Widiyanto, 2008)
apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui maka diguanakan rumus :
n=Z pangkat dua per 4 (Moe) pangkat 2
n= 1.98 pangkat 2 per 4 (0,1) pangkat 2
=98,01=98 (atau dibulatkan 100)

Dimana:
n        : Jumlah Sampel
z        : Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95% Pada penentuan ini Z pada a=0,5 adalah 1,98
Moe  : Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi ditentukan sebesar 10%.
           Dari hasil perhitungan sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.

3.3     Jenis dan Sumber Data
          Jenis dan Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 
1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, yakni data uang diperoleh dari responden melalui kuesioner yang diisi oleh responden secara langsung.Dalam penelitian ini, menggunakan data primer dari konsumen yang memenuhi satu dari lima kriteria : Pemrakarsa, pemberi, pemakai sepeda motor Honda yang berdomisili atau warga Kota Semarang.Alasan dipilh sampel di Kota Semarang karena kota Semarang memiliki dua piluh Dealer resmi Honda yang tersebar diseluruh wilayah Kota Semarang sehingga mengindikasikan bahwa penjualan sepeda Motor Hpnda di Kota Semarang tergolong besar.
2. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, akan tetapi data dari hasil olahan pengambilan data primer.data sekunder dalam penelitian ini antara lain dari media cetak dan media elektronik.

3.4     Metode Pengumpulan Data

3.4.1  Kuesioner

          Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan langsung dari pengisian kuesioner (angket) yang ditujukan kepada responden tentang anggapan atau pandangan terhadap program motivasi konsumen, persepsi kualitas, sikap konsumen, dan keputusan pembelian produk sepeda motor Honda.pengumpulan data dengan menggunakan kombinasi pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka, yang diberikan kepada responden secara langsung sehingga didapatkan keobjektifan data yang tepat.data yang dihasilkan meliputi identitas responden serta tanggapan konsumen terhadap sepeda motor honda.
         Pertanyaan pada angket tertutup dibuat dengan skala Likert 1-5 dengan menggunakan pertanyaan berskala.skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.dalam hal ini telah ditetapkan secara spesifikasi oleh peneliti, yang selanjtunya disebut sebagai variabel penelitian.jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif samapi sangat negatif.dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor yang ditunjukan dibawah ini:

Pilihan Jawaban              Skor
Sangat Setuju                    5
Setuju                               4
Netral                               3
Tidak Setuju                     2
Sangat Tidak Setuju          1

3.4.2   Wawancara

            Selain kuesioner, juga digunakan teknik wawancara untuk mendukung akurasi dan kelengkapan kuesioner tersebut.wawancara juga digunakan untuk memperluas pandangan peneliti tentang data-data lain yangtidak terformulasi dalam kuesioner.namun, akan memiliki implikasi strategis bagi perusahaan, sehingga layak untuk dilakukan peneliyian lebih lanjt.selain itu wawancara juga digunakan untuk melengkapi data yang terkumpul melalui kuesioner.

3.5     Metode Analisis Data

3.5.1  Analisis Data Kualitatif

          Analisis kualitatif berguna menyimpulkan hasil yang diperoleh dari analisis kuantitatif.analisis kualitatif adalah analisis data berdasarkan hasil yang dinyatakan dalam bentuk uraian.data kualitatif merupakan data berupa informasi uraian dalam bentuk bhasa prosa, kemudian dikaitkan dengan data-data lainya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran sehingga memperoleh gambaran baru atau memperkuat suatu gambaran yang sudah ada sebelumnya.

3.5.2  Analisis Data Kuantitatif

          Analisis data kuantitatif adalah suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dalam angka-angka.analisis ini meliputu pengolahan data, pengorganisasian data, dan penemuan hasil.

3.5.2.1 Uji Validitas

           Uji signikasikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r ( nilai Corrected Item-Total Correlation pada Output Croanbach Alpha) dengan nilai r untuk degree of freedom (df)=n-k, dalam hal ini merupakan jumlah sampel dan k merupakan jumlah variabel independen.pada penelitian ini jumlah sampel (n)=100 dan besarnya df dapat dihitung 100-3=97, dengan df=97 dan alpha=0,05 didapat dengan uji dua sisi=0,198.jika r lebih besar dari r tabel dan bernilai positif, maka butir pertanyaanya atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2006) dengan jumlah sampel (n) adalah 100 dan tingkat signifikan 0,05 maka r tabel pada penelitian ini adalah:
r(0,05 : 100-3=97)=0,198.
Bila : r hitung > r tabel berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid.
        r hitung < r tabel berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

3.5.2.2 Uji Realiabilitas

            Uji realibilitas bertujuan untuk mengukur konsistensi konstruk atau indikator (variabel) penelitian.Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.untuk menguji keandalan kuesioner yang digunakan maka dilakukan analisis realibilitas berdasarkan koefisien Alpha Cronback.Koefisien Alpha Cronbach menafsirkan korelasi antara skal yang dibuat dengan semua skala indikator yang ada dengan keyakinan tingkat kendala.Indikator yang dapat diterima apabila koefisien alpha diatas 0,060.suatu kontruk atau variabel dikatakan realibel jika memberikan nilai Croanbach Alpha>0,60.

3.5.3   Analisis Angka Indeks

            Analisis angka indeks bertujuan untuk mengetahui persepsi umum responden mengenai sebuah variabel yang diteliti.analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis indeks, untuk menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang diajukan.
            Dengan jumlah responden 100 orang, maka nilai indeks dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Indeks= {(F1x1)+(F2x2)+(F3x3)+(F4x4)+(F5x5)}/5  
Dimana:
F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F2 adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F3 adalah frekuensi respnden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F4 adalah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F5 adalah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.

           Angka jawaban responden tidak dimulai dari angka 0. melainkan dari angka 1 hingga 5, oleh karena itu angka indeks yang dihasilkan akan dimulai dari angka 20 hingga angka 100 dengan rentang sebesar 80.Dalam penelitian ini digunakan kriteria 3 kotak (Three box Method) maka rentang sebesar 80 akan dibagi tiga dan akan menghasilkan rentang sebesar 26,67.rentang tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
20,00-46,67=Rendah
46,67-73,34=Sedang
73,35-100=Tinggi
Atas dasar pedoman ini, maka indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel penelitian yang diajukan dalam model dapat diteliti dan dideskripsikan.

3.5.4   Uji Asumsi Klasik

           Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat ditentukan model penelitian yang tepat.Data yang digunakan sebagai model regresi berganda dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik.

3.5.4.1 Uji Multikolinearitas

            Uji multikolineritas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antara variabel-variabel independen.jika variabel-variabel independen saling berkolerasi (diatas 0,9) dan nilai R yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi, dan nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF (Variance Inflation Factor)>10 maka mengindikasikan adanya multikolineritas (Imam Ghozali, 2006).

3.5.4.2 Uji Heterosdastisitas

             Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan Variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka dapat disebut Homoskedasitas dan jika berbeda disebut Heteroskedasitias.Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedasitas (Ghozali, 2006).
              Cara mendeteksinya adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPERD dengan residualnya SRESID.Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya gejala heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-sttudentized (Ghazali, 2006).
Adaupun dasar atau kriteria pengambilan keputusan berkaitan dengan tersebut adalah:
a. Jika terdapat pola tertentu yaitu jika titik-titiknya membentuk pola tertentu dan teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit), maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedasitas.
b. Jika tidak terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedasitas.

3.5.4.3 Uji Normalitas

            Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atai tidak.seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.untuk menguji apakah distribusi variabel pengganggu atau residual normal ataukah tidak, maka dapat dilakukan analisis grafik atau melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. (Ghazali, 2006)
Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2006):
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogamnya, menunjukan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b.Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram, tidak menunjukan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.5.5   Analisis Regresi Berganda

           Secara umum analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel independen (variabel x) terhadap variabel dependen (variabel y) pada regresi berganda variabel independen (variabel x) yang diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel dependen (variabel y), jumlahnya lebih dari satu.dalam penelitian ini, variabel independen adalah motivasi konsumen (x1), persepsi kualitas (x2), sikap konsimen (x3) sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian (y) sehingga persamaan regresi bergandanya adalah:

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Dimana:

Y                : Keputusan Pembelian
a                 : Konstanta
b1, b2,b3    : Koefisien masing-masing faktor
X1              : Motivasi Konsumen
X2              : Persepsi Kualitas
X3              : Sikap Konsumen
e                 : Standar error

3.5.6   Uji Goodness of Fit

           Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan Goodness of Fitnya.secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t.perhitunganya statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah di mana Ho ditolak)sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2006).

3.5.6.1 Uji F (Uji Simultan)

            Uji F bertujuan menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan ke dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).

a) Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test diats yaitu:

  • Ho : b1,b2,b3=0
          Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu motivasi konsumen (X1) persepsi kualitas (X2), dan sikap konsumen (X3) secara simultan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).

  • Ha : b1,b2,b3>0
          Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu motivasi konsumen (X1), persepsi kualitas (X2). dan sikap konsumen (X3) secara simultan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).

b). Menentukan F tabel dan F hitung dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikan sebesar 5% (a=0,005), maka:

  • Jika F hitung> F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti masing-masing variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen

  • Jika F hitung<F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti masing-masing varibel independen secara bersama sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.5.6.2 Uji t (Uji Parsial)

            Uji t yaitu uji untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel independen secara parsial atau individual terhadap dependen.kriteria yang digunakan adalah:

  • Ho : b1=0
          Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing variabel dependen.

  • Ha : b1>0
          Artinya, ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing variabel dependen.

Sedangkan kriteria pengujianya adalah sebagai berikut:
a.Tarif Signifikan (a=0,005)
b.Distribusi t dengan derajat kebebasan (n)
c.Apabila t hitung >t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
d.Apabila t hitung <t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.5.7   Koefisien Determinasi (R2)

           Koefisien Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen.nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1).Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas.nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
           Kelemahan mendasar penggunaan koefisien dteterminasi (R2) adalah terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model.Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti akan meningkat tidak akan peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikasi terhadap variabel dependen.maka digunakan nilai Adjusted R2 dapat naik turun apabila satu Variabel independen di tambahkan kedalam model.





       
          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar