BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Pt.Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di indonesia.didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra Internasional.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepedan motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini.Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra Internasional Tbk dan 50% milki Honda Motor Co.Japan.
Saat ini PT AstraHonda Motor memilki 3 fasilitas pabrik perakitan pabrik pertama berada di Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat.Pabrik kedua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke tiga yang sekaligus pabrik yang paling mutajhir berlokasi di Kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi.Pabrimketiga ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelanggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.600 showroom dealer penjualan yang diberi kode H1, 3800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor honda di seluruh indonesia.
Produk yang dihasilkan (2010) adalah sepeda motor tipe Cub/Bebek yaitu Honda Absolite Revo 110, Honda Blade, Honda Supra X 125 R, dan Honda Supra X 125 PGM-FI Tipe Sport yaitu Honda City Sport 1, Honda Mega Pro, dan Honda Tiger.Serta Tipe Skutik yaitu Honda Beat, Honda Vario, dan Honda Vario Tekhno.pada tahun 2009, jumlah produksi total 2.710.575 unit sepeda motor.
Dengan tujuan demim kepuasan konsumen serta keawetan kondisi motor Honda, PT Astra Honda Motor juga menyediakan suku cadang Honda Genuinen Parts yang terjamin kualitasnya.keunggulan Honda Genuine Parts aman dan awet, juga mempunyai kualitas standar Honda, hemat biaya perawatan mudah didapat dan ramah lingkungan.hal ini dilakukan demi kepuasan konsumen yang mempercayakan sepeda motor kepada Honda.
PT.Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda dua yang menyenanagkan, aman, dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Kantor Pusat
Plant 1 (Sunter)
Alamat : JL.Lakda Yos Sudarso-Sunter 1 Jakarta 14350
Telpon : +6221.6518080, 30418080 (Hunting)
Fax : +6221.6521889, 6518814
4.2 Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna produk sepeda motor Honda.ini sesuai dengan metode pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu purposive sampling.metode tersebut digunakan karena konsumen sepeda motor Honda tersebar luas.
Berdasarkan data dari 100 responden yang menggunakan produk sepeda motor honda, melalui daftar pertanyaan didapat kondisi responden tentang jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan pengeluaran per bulan.penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai objek penelitian.
4.2.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tingginya jumlah konsumen sepeda motor merek Honda memungkinkan variasi proporsi yang besar bagi konsumen laki-laki dan perempuan.dapat diketahui bahwa responden sebanyak 66 persen mayoritas laki-laki dan sisanya adalah perempuan sebanyak 34 persen.
4.2.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Umur
Gambaran Umur mengenai konsumen sepeda motor merek honda berdasarkan umur pada saat pengambilan sampel dan dapat diketahui bahwa proporsi paling besar adalah dari responden berusia 20-25 tahun sebanyak 35 persen.kemudian responden berusia diatas 30 tahun berjumlah 31 persen, responden berusia 26-30 tahun berjumlah 19 persen, dan responden berusia dibawah 20 tahun berjumlah 15 persen.
4.2.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Berdasarkan jenis pekerjaan diketahui bahwa responden paling tinggi berasal dari pelajar atau Mahasiswa yaitu sebanyak 41 persen.kemudian pegawai swasta sebanyak 27 persen.wiraswasta sebanyak 14 persen.pegawai negeri sipil sebanyak 13 persen, dan lainya sebanayak 5 persen.
4.2.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan
Pengeluaran per bulan erat kaitanya dengan pola konsumsi seseorang akan suatu produk.
dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki rata-rata pengeluaran per bulan diatas Rp.1.000.000 yaitu sejumlah 44 persen.selanjtnya responden yang memilki rata-rata pengeluaran per bulan antara Rp.500.000-Rp.1.000.000 sejumlah 38 persen.Sedangkan responden yang memilki pengeluaran per bulan di bawah Rp.500.000 sejumlah 18 persen.
4.3 Analisis Data
4.3 Analisis Data
4.3.1 Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (nilai corrected item-total correlation pada output Croanbach Alpha) dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df)=n-k, dalam hal ini n merupakan jumlah sampel dan k merupakan jumlah variabel independen.pada penelitian ini jumlah sampel (n)=100 dan besarnya df dapat dihitung 100-3=97, dengan df=97 dan alpha=0,05 didapat r tabel dengan uji dua sisi=0,198.jika r tabel lebih besar dari r tabel dan bernilai positif, maka butir pertanyaan arau indikator tersebut dinyatakan valid.diketahui bahwa nilai r hitung dari semua indikator variabel lebih besar dari r tabelnya.oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semua indikator dalam penelitian ini adalah valid.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner realibel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam suatu gejala/kejadian.Menurut Nunnaly( 1967) dalam Ghozali (2006), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Croanbach Alpha>0,60 Adapun hasil uji realibel dalam penelitian ini adalah diketahui bahwa semua variabel mempunyai Croanbach Alpha lebih besar dari 0,006 maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel dalam penelitian ini adalah realibel.
4.4 Analisis Indeks Jawaban Responden Per Variabel
Peneliti ingin mengetahui persepsi umum responden mengenai variabel-variabel yang diteliti, untuk mendapatkan gambaran mengenai derajat persepsi Responden pada tiap variabel yang diteliti.dengan jumlah responden 100 orang maka nilai indeks dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Indeks= {(F1x1)+(F2x2)+(F3x3)+(F4x4)+(F5x5)}/5
Dimana :
F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F2 adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F3 adalah frekuensi respoden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F4 adalah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F5 adalah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
Angka jawaban responden tidak dimulai dari angka 0, melainkan dari angka 1 sampai 5, oleh karena itu angka indeks yang dihasilkan akan dimulai dari angka 20 hingga angka 100 dengan rentang sebesar 80.Dalam penelitian ini digunakan kriteria 3 kotak, maka rentang sebesar 80 akan dibagi tiga dan akan menghasilkan rentang sebesar 26,67.entang tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
20,00-46,67=Rendah
46,67-73,34=Sedang
73,35-100 = Tinggi
4.4.1 Analisis Indeks Jawaban Responden Tentang Motivasi Konsumen
Nilai Indeks tiap Indikator:
Indeks Motivasi Konsumen=(86,4+84,8+82,2+79,2+85,4)/5=83,64 maka indeks variabel motivasi konsumen bagi responden adalah tinggi.dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel motivasi konsumen:memilki indeks yang tinggi dengan nilai sebesar 83,64 yang artinya responden mempunyai motivasi konsumen yang kuat terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.Apabila dinilai dari nilai nilai indeks untuk setiap indikator.indikator kualitas produk memilki indeks yang paling tinggi dengan nilai 86,6 yang artinya meyoritas responden setuju bahwa kualitas produk sepeda motor Honda terjamin.Indikator kenyamanan berkendara memilki indeks yang tinggi dengan nilai 84,8 yangb berarti responden merasa nyaman dalam mengendarai sepeda motor Honda.indikator harga purna jual yang menjanjikan memilki indeks yang tinggi dengan nilai 82,2 yang artinya responden setuju bahwa purna jual sepeda motor honda tinggi.indikator harga produk memilki indeks yang tinggi dengan nilai 79,2 yang artinya responden setuju bahwa harga sepeda motor Honda terjangkau oleh masyarakat.indikator jumlah dan kuantitas bengkel resmi memilki indeks yang tinggi dengan nilai 85,4 yang artinya sebagian besar responden setuju bahwa jumlah dan kualitas bengkel resmi sepeda motor honda (AHASS) banyak dan terdapat diseluruh indonesia.
4.4.2 Analisis Indeks Jawaban Responden Tentang Persepsi Kualitas
Nilai Indeks tiap Indikator:
Nilai Indeks tiap Indikator:
Analisis regresi berganda yang telah dilakukan diperoleh regresi nilai t hitung dan tingkat signifikan.
Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y=0,0403 X1+0,228 X2+0,283 X3
Keterangan:
Y : Keputusan Pembelian
X1 : Motivasi Konsumen
X2 : Persepsi Kualitas
X3 : Sikap Konsumen
Persamaan Regresi Berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.Varuabel independensi Motivasi Konsumen (X1) berpengaruh positif dengan nilai 0,403 terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y).
2.Variabel indpenden persepsi kualitas (X2) berpengaruh positif dengan nilai 0,228 terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y).
3.Variabel independen sikap konsumen (X3) berpengaruh positif dengan nilai 0,283 terhadap variabel dependen keputusan pembelian.
4.Variabel Independen Motivasi Konsimen adalah variabel yang memilki pengaruh paling besar terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y).
4.7 Uji Goodness of Fit
4.7.1 Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya variabel-variabel independen terhadap variabel dpenden secar simultan (bersama-sama).kriteria yang digunakan adalah:
Jika probabilitas>0,05 dan Jika F hitung <F tabel maka Ho diterima.
Jika probabilitas< 0,05 dan jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak.
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test didapatkan F hitung sebesar 53,427 dengan tingkat signifikan 0,000 karena F hitung >F tabel (53,427 lebih besar dari 2,70) dan tingkat signifikasi 0,000<0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen yang meliputi motivasi konsumen (X1), persepsi kualitas (X2), dan sikap konsumen (X3) secara simultan sama mempengaruhi variabel keputusan pembelian.(Y).
4.7.2 Uji t (Parsial)
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel bebas secara parsial atau individual menerangkan variabel terikat(keputusan pembelian).
Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut:
1.Nilai t hitung pada variabel Motivasi Konsumen (X1) adalah sebesar 4,355 dengan tingkat signifikasi 0,000 karena 4,355>1,985 dan 0,000<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulannya Variabel motivasi konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. Nilai t hitung pada Variabel persepsi kualitas (X2) adalah sebesar 2,300 dengan tingkat signifikasi 0,024 karena 2.300>1,985 dan 0,024<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulannya Variabel persepsi kualitas berepngaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Nilai t hitung pada variabel sikap konsumen (X1) adalah sebesar 3,561 dengan tingkat signifikasi 0,001 karena 3,561>1,985 dan 0,001<0,05 maka Ho ditolak dan Ha dterima.
Kesimpulanya Variabel sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikasi terhadap keputusan pembelian.
4.8 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variabel-variabel dependen.nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.dapat disimpulkan bahwa Besarnya Adjusted R square adalah 0,614.hal ini berarti hanya 64,1% Variasi keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh Variabel-variebl independen di atas.sedangkan sisanya 38,6% (100%-61,4%=38,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
4.9 Pembahasan
Dari hasil pengujian Goodnes of Fit, dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini mampu menerangkan 61,4 persen variasi keputusan pembelian.sedangkan sisanya 38,6 persen dijelaskan variabel-variabel atau aspek-aspek lain diluar model.
Dari ketiga variabel independen yang diuji secara individual yang paling dominasi dalam mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Hnda adalah motivasi konsumen dengan koefisien 0,403.variabel berikutnya yang memilki peran yang cukup besar dalam mempengaryhi keputusan pembelian sepeda motor Honda adalah sikap konsumen dengan koefisien 0,283.variabel persepsi kualitas memilki peran paling kecil dalam mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda dengan koefisien 0,228.semua variabel independen penelitian berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semrang.
1. Hasil perhitungan uji t menunjukan nilai koefisien motivasi konsumen dengan menggunakan Standardized Beta Coefficient adalah 0,403 dengan nilai t hitung sebesar 4,355 dan tingkat signifikasi 0,000 sedangkan t tabel untuk penelitian ini adalah 1,985.maka dapat disimpulkan hipotesis pertama yang berbunyi "Motivasi konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda"adalah terbukti kebenaranya.hasil ini mendukung pendapat beberapa teori dan penelitian terdahulu yang mengemukakan, ada pengaruh yang kuat dari motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen.pembelian produk dengan didasari motivasi yang lebih kuat oleh konsumen menimbulkan keputusan pembelian yang lebih signifikan.hal ini berarti juga bahwa jika motivasi konsumen semakin tinggi, maka akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor Honda.dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi konsumen adalah kualitas produk.kenyamanan berkendara harga purna jual yang menjanjikan jumlah dan kualitas bengkel resmi, harga produk.masing-masing indikator mendapat tanggapan positif dari 100 responden yang diteliti.hasil penelitian menunjukan bahwa indikator dalam motivasi konsumen tersebut memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.berdasarkan alasan dan tanggapan responden yang sudah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi konsumen mempe4ngaruhi konsumen secara kuat dalam keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang.
2. Sedangkan uji t pada hipotesis kedua menunjukan nilai koefisien persepsi kualitas dengan menggunakan Standarized Beta Coefficient adalah 0,228 dengan nilai t hitung sebesar 2,330 dan tingkat signifikan 0,0024.sedangkan t tabel untuk penelitian ini adalah 1,985.maka dapat disimpulkan variabel persepsi kualitas berpengaruh secara signifikasi terhadap keputusan pembelian.hal ini berarti juga bahwa jika persepsi kualitas semakin baik, mka akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor Honda.berarti hipotesis kedua yang berbunyi"Persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor honda"adalah benar adanya.hasil ini mendukung pendapat beberapa teori dan pnelitian terdahulu yang mengemukakan ada pengaruh yang cukup kuat dari persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian konsumen.hal ini berarti persepsi kualitas merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor honda.konsumen percaya berdasarkan evaluasi mereka terhadap kualitas akan dapat membantu dalam mempertimbangkan produk mana yang mereka beli.pengaruh positif ini nampak pada sebagian besar pernyataan konsumen sepeda motor Honda yang menyatakan bahwa mereka meilih membeli sepeda motor Honda karena menurut mereka kualitas produk dan suku cadang, konsumsi bahan bakar yang irit, serta kemudahan dalam mendapatkan suku cadang sepeda motor Honda.dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur persepsi kualitas adalah karakteristik tambahan untuk menjadi pembeda, jarang terjadi kerusakan, suku cadang berkualitas, daya tahan mesin yang baik, kestabilan mesin.masing-masing indikator mendapat tanggapan positif dari 100 responden yang diteliti.hasil penelitian menunjukan bahwa indikator dalam persepsi kualitas tersebut memilki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.berdasarkan alasan dan tanggapan responden yang sudah dijelaskan, maka dapt disimpulkan bahwa persepsi kualitas mempengaruhi konsumen cukup kuat dalam keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang.
3. Hsil perhitungan uji t pada hipotesis ketiga menunjukan nilai koefisien sikap konsumen dengan menggunakan Standarized Beta Coefficient adalah 0,2833 dengan nilai t hitung sebesar 3.561 dan tingkat signifikasi terhadap keputusan pembelian.hal ini berarti juga bahwa jika sikap konsumen semakin baik maka akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor Honda"Sikap Konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda"adalah terbukti kebenaranya.dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur sikap konsumen adalah model produk kombinasi warna, stripiing stiker, konsumsi bahan bakar yang irit, jenis atau varian produk.masing-masing indikator mendapat tanggapan positif dari 100 responden yang diteliti.hasil penelitian menunjukan bahwa indikator dalam sikap konsumen tersebut memilki pengaruh positif dan signifikan tergadap keputusan pembelian.berdasarkan alasan dan tanggapan responden yang sudah dijelaskan maka dapat disimpulkan bahwa sikap konsumen mempengaruhi konsumen secara kuat dalam keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang.
Kemudian dari hasil uji F memperlihatkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yakni motivasi konsumen, persepsi kualitas dan sikap konsumen adalah layak untuk menguji variabel dependen, yakni keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang hal tersebut ditunjukan dari besarnya niali F sebesar 53,427 dengan tingkat signifikasi 0,000(kurang dari 0,05).
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (nilai corrected item-total correlation pada output Croanbach Alpha) dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df)=n-k, dalam hal ini n merupakan jumlah sampel dan k merupakan jumlah variabel independen.pada penelitian ini jumlah sampel (n)=100 dan besarnya df dapat dihitung 100-3=97, dengan df=97 dan alpha=0,05 didapat r tabel dengan uji dua sisi=0,198.jika r tabel lebih besar dari r tabel dan bernilai positif, maka butir pertanyaan arau indikator tersebut dinyatakan valid.diketahui bahwa nilai r hitung dari semua indikator variabel lebih besar dari r tabelnya.oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semua indikator dalam penelitian ini adalah valid.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner realibel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam suatu gejala/kejadian.Menurut Nunnaly( 1967) dalam Ghozali (2006), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Croanbach Alpha>0,60 Adapun hasil uji realibel dalam penelitian ini adalah diketahui bahwa semua variabel mempunyai Croanbach Alpha lebih besar dari 0,006 maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel dalam penelitian ini adalah realibel.
4.4 Analisis Indeks Jawaban Responden Per Variabel
Peneliti ingin mengetahui persepsi umum responden mengenai variabel-variabel yang diteliti, untuk mendapatkan gambaran mengenai derajat persepsi Responden pada tiap variabel yang diteliti.dengan jumlah responden 100 orang maka nilai indeks dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Indeks= {(F1x1)+(F2x2)+(F3x3)+(F4x4)+(F5x5)}/5
Dimana :
F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F2 adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F3 adalah frekuensi respoden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F4 adalah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
F5 adalah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan.
Angka jawaban responden tidak dimulai dari angka 0, melainkan dari angka 1 sampai 5, oleh karena itu angka indeks yang dihasilkan akan dimulai dari angka 20 hingga angka 100 dengan rentang sebesar 80.Dalam penelitian ini digunakan kriteria 3 kotak, maka rentang sebesar 80 akan dibagi tiga dan akan menghasilkan rentang sebesar 26,67.entang tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
20,00-46,67=Rendah
46,67-73,34=Sedang
73,35-100 = Tinggi
4.4.1 Analisis Indeks Jawaban Responden Tentang Motivasi Konsumen
Nilai Indeks tiap Indikator:
- Untuk X1MKI (kualitas produk) {(0x1)+(0x2)+(6x3)+(55x4)+(39x5)}/5=86,6 kesimpulanya:Nilai indikator kualitas produk adalah tinggi.
- Untuk X1MK2 (Kenyamanan Berkendara) {(0x1)+(2x2)+(9x3)+(52x4)+(37x5)}/5=84,8 kesimpulanya Nilai indikator kenyamanan berkendara adalah tinggi.
- Untuk X1MK3 (Harga purna jual yang menjanjikan) {(0x1)+(3x2)+(18x3)+(44x3)+(35x5)}/5=82,2 kesimpulanya Nilai indikator harga purna jual yang menjanjikan adalah tinggi.
- Untuk X1MK4 (Harga Produk) {(0x1)+(3x2)+(24x3)+(47x4)+(26x5)}/5=79,2 kesimpulanya Nilai indikator harga produk adalah tinggi.
- Untuk X1MK5 (Jumlah dan kualitas bengkel resmi) {(0x1)+(4x2)+(7x3)+(47x4)+(42x5)}/5=85,4 kesimpulanya Nilai Indikator jumlah dan kualitas bengkel resmi adalah tinggi.
Indeks Motivasi Konsumen=(86,4+84,8+82,2+79,2+85,4)/5=83,64 maka indeks variabel motivasi konsumen bagi responden adalah tinggi.dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel motivasi konsumen:memilki indeks yang tinggi dengan nilai sebesar 83,64 yang artinya responden mempunyai motivasi konsumen yang kuat terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.Apabila dinilai dari nilai nilai indeks untuk setiap indikator.indikator kualitas produk memilki indeks yang paling tinggi dengan nilai 86,6 yang artinya meyoritas responden setuju bahwa kualitas produk sepeda motor Honda terjamin.Indikator kenyamanan berkendara memilki indeks yang tinggi dengan nilai 84,8 yangb berarti responden merasa nyaman dalam mengendarai sepeda motor Honda.indikator harga purna jual yang menjanjikan memilki indeks yang tinggi dengan nilai 82,2 yang artinya responden setuju bahwa purna jual sepeda motor honda tinggi.indikator harga produk memilki indeks yang tinggi dengan nilai 79,2 yang artinya responden setuju bahwa harga sepeda motor Honda terjangkau oleh masyarakat.indikator jumlah dan kuantitas bengkel resmi memilki indeks yang tinggi dengan nilai 85,4 yang artinya sebagian besar responden setuju bahwa jumlah dan kualitas bengkel resmi sepeda motor honda (AHASS) banyak dan terdapat diseluruh indonesia.
4.4.2 Analisis Indeks Jawaban Responden Tentang Persepsi Kualitas
Nilai Indeks tiap Indikator:
- Untuk X2PK1 (Karakteristik tambahan untuk menjadi pembeda) {(0x1)+(5x2)+(46x4)+(20x5)}/5=76,2 kesimpulanya Nilai indikator karakteristik tambahan untuk menjadi pembeda sangat tinggi.
- Untuk X2PK2 (Jarang terjadi kerusakan) {(0x1)+(6x2)+(40x4)+(23x5)}/5=76 Kesimpulannya Nilai indikator yang jarang terjadi kerusakan adalah tinggi.
- Untuk X2PK3 (Siku cadang berkualitas) {(0x1)+(0x2)+(11x3)+(56x4)+(33x5)}/5=84,4 Kesimpulanya Nilai Indikator suku cadang berkualitas adalah tinggi.
- Untuk X2PK4 Nilai (Daya tahan mesin yang baik) {(0x1)+(4x2)+(22x3)+(46x4)+(28x5)}/5=79,6 Kesimpulanya Nilai Indikator daya tahan mesin yang baik adalah tinggi.
- Untuk X2PK4 (Kestabilan Mesin) {(0,x1)+(2x2)+(15x3)+(57x4)+(26x5)}/5=81,4 Kesimpulanya Nilai indikator kestabilan mesin adalah tinggi.
Nilai rata-rata seluruh indikator untuk variabel persepsi kualitas adalah indeks persepsi kualitas=(76,2+76+84,4+79,6+81,4)/5=79,52
Maka Indeks variabel persepsi kualitas bagi responden adalah tinggi.
4.4.3 Analisis Indeks Jawaban Responden Tentang Sikap Konsumen
Nilai Indeks tiap indikator:
- Untuk X3SK1 (Model Produk) {(0x1)+(6x2)+(10x3)+(53x4)+(31x5)}/5=81,8 Kesimpulan Nilai indikator model produk adalah tinggi.
- Untuk X3SK2 (Kombinasi warna) {(0x1)+(3x2)+(14x3)+(64x4)+(19x5)}/5=79,8 Kesimpulan Nilai indikator kombinasi warna adalah tinggi.
- Untuk X3SK3 (Striiping striker) {(0x1)+(6x2)+(22x3)+(51x4)+(21x5)}/5=77,4 Kesimpulanya Nilai indikator striping striker adalah tinggi.
- Untuk X3SK4 (Konsumsi bahan bakar yang irit) {(0x1)+(0x2)+(6x3)+(57x5)}/5=90,2 Kesimpulanya Nilai Indikator konsumsi bahan bakar yang irit adalah tinggi.
- Untuk X3SK5 (Jenis atau Varian produk) {(0x1)+(3x2)+(13x3)+(60x4)+(24x5)}/5=81 Ksempulan Nilai Indikator Varian produk adalah tinggi.
Nilai rata-rata seluruh indikator untuk setiap konsumen adalah
Indeks sikap konsumen=(81,8+79,8+77,4+90,2+81)=82,04 maka indeks variabel sikap konsumen bagi responden adalah tinggi.
4.4.4 Analisis Indeks Jawaban Respnden Tentang Keputusan Pembelian
Nilai Indeks tiap Indikator:
- Untuk YKP1 (Tidak ada pemilihan merek lain) {(0x1)+(0x2)+(6x3)+(55x4)+(39x5)}/5=72 Kesimpulanya Nilai Indikator tidak ada pembelian merek lain adalah tinggi.
- Untuk YKP2 (Hampir semua orang membeli sepeda motor honda) {(0x1)+(2x2)+(9x3)+(52x4)+(37x5)}/5=75,6 Kesimpulanya Nilai indikator hampir semua orang membeli sepeda motor honda adalah tinggi.
- Untuk YKP3 (Informasi tentang kualitas) {(ox1)+(3x2)+(18x3)+(44x4)+(35x5)}/5=85,6 Kesimpulanya Nilai Indikator informasi tentang kualitas adalah tinggi.
- Untuk YKP4 (Kemudahan mendapatkan suku cadang) {(0x1)+(3x2)(24x3)+(47x4)+(26x5)}/5=85,6 Kesimpulanya Nilai indikator kemudahan mendapatkan suku cadang adalah tinggi.
- Untuk YKP5 (Ketertarikan untuk membeli ulang) {(0x1)+(4x2)+(7x3)+(47x4)+(42x5)}/5=62 Kesimpulanya Nilai Indikator ketetarikan untuk membeli ulang produk adalah sedang.
Nilai rata-rata seluruh indikator untuk variabel keputusan pembelian adalah:
Indeks keputusan pembelian=(72+75,6+85,6+62)/5=76,16 maka Indeks variabel keputusan pembelian bagi responden adalah tinggi.
4.5 Uji Asumsi Klasik
4.5.1 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antara variabel dan indpenden.untuk dapat menentukan apakah terdapat multikolinearitas dalam model regresi pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF (Varianve Inflation Factor) dan Tolerance serta menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas.Variabel yang memilki nilai VIF lebih dari 10 dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,10 yang bererti bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel bebas yang lebih dari 95%.sedangkan dari matrik korelasi tertinggi adalah bahwa variabel bebas persepsi kualitas dengan motivasi konsumen dengan nilai korelasi -,610 atau sekitar 61%.nilai korelasi tersebut masih dapat ditolerir karena masih dibawah 95%.maka dari hal-hal tersebut disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolineraitas antar variabel bebas dalam model regresi.
4.5.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji htereoskedasitisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.kesimpulanya adalah bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0(nol) pada sumbu Y.maka tidak terjadi heteroskedasitas.
4.5.3 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual memilki distribusi normal atau tidak.kesimpulanya adalah bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memnuhi asumsi normalitas.
4.6 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda yang telah dilakukan diperoleh regresi nilai t hitung dan tingkat signifikan.
Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y=0,0403 X1+0,228 X2+0,283 X3
Keterangan:
Y : Keputusan Pembelian
X1 : Motivasi Konsumen
X2 : Persepsi Kualitas
X3 : Sikap Konsumen
Persamaan Regresi Berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.Varuabel independensi Motivasi Konsumen (X1) berpengaruh positif dengan nilai 0,403 terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y).
2.Variabel indpenden persepsi kualitas (X2) berpengaruh positif dengan nilai 0,228 terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y).
3.Variabel independen sikap konsumen (X3) berpengaruh positif dengan nilai 0,283 terhadap variabel dependen keputusan pembelian.
4.Variabel Independen Motivasi Konsimen adalah variabel yang memilki pengaruh paling besar terhadap variabel dependen keputusan pembelian (Y).
4.7 Uji Goodness of Fit
4.7.1 Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya variabel-variabel independen terhadap variabel dpenden secar simultan (bersama-sama).kriteria yang digunakan adalah:
Jika probabilitas>0,05 dan Jika F hitung <F tabel maka Ho diterima.
Jika probabilitas< 0,05 dan jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak.
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test didapatkan F hitung sebesar 53,427 dengan tingkat signifikan 0,000 karena F hitung >F tabel (53,427 lebih besar dari 2,70) dan tingkat signifikasi 0,000<0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen yang meliputi motivasi konsumen (X1), persepsi kualitas (X2), dan sikap konsumen (X3) secara simultan sama mempengaruhi variabel keputusan pembelian.(Y).
4.7.2 Uji t (Parsial)
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel bebas secara parsial atau individual menerangkan variabel terikat(keputusan pembelian).
Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut:
1.Nilai t hitung pada variabel Motivasi Konsumen (X1) adalah sebesar 4,355 dengan tingkat signifikasi 0,000 karena 4,355>1,985 dan 0,000<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulannya Variabel motivasi konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. Nilai t hitung pada Variabel persepsi kualitas (X2) adalah sebesar 2,300 dengan tingkat signifikasi 0,024 karena 2.300>1,985 dan 0,024<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulannya Variabel persepsi kualitas berepngaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Nilai t hitung pada variabel sikap konsumen (X1) adalah sebesar 3,561 dengan tingkat signifikasi 0,001 karena 3,561>1,985 dan 0,001<0,05 maka Ho ditolak dan Ha dterima.
Kesimpulanya Variabel sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikasi terhadap keputusan pembelian.
4.8 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variabel-variabel dependen.nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.dapat disimpulkan bahwa Besarnya Adjusted R square adalah 0,614.hal ini berarti hanya 64,1% Variasi keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh Variabel-variebl independen di atas.sedangkan sisanya 38,6% (100%-61,4%=38,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
4.9 Pembahasan
Dari hasil pengujian Goodnes of Fit, dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini mampu menerangkan 61,4 persen variasi keputusan pembelian.sedangkan sisanya 38,6 persen dijelaskan variabel-variabel atau aspek-aspek lain diluar model.
Dari ketiga variabel independen yang diuji secara individual yang paling dominasi dalam mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Hnda adalah motivasi konsumen dengan koefisien 0,403.variabel berikutnya yang memilki peran yang cukup besar dalam mempengaryhi keputusan pembelian sepeda motor Honda adalah sikap konsumen dengan koefisien 0,283.variabel persepsi kualitas memilki peran paling kecil dalam mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda dengan koefisien 0,228.semua variabel independen penelitian berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semrang.
1. Hasil perhitungan uji t menunjukan nilai koefisien motivasi konsumen dengan menggunakan Standardized Beta Coefficient adalah 0,403 dengan nilai t hitung sebesar 4,355 dan tingkat signifikasi 0,000 sedangkan t tabel untuk penelitian ini adalah 1,985.maka dapat disimpulkan hipotesis pertama yang berbunyi "Motivasi konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda"adalah terbukti kebenaranya.hasil ini mendukung pendapat beberapa teori dan penelitian terdahulu yang mengemukakan, ada pengaruh yang kuat dari motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen.pembelian produk dengan didasari motivasi yang lebih kuat oleh konsumen menimbulkan keputusan pembelian yang lebih signifikan.hal ini berarti juga bahwa jika motivasi konsumen semakin tinggi, maka akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor Honda.dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi konsumen adalah kualitas produk.kenyamanan berkendara harga purna jual yang menjanjikan jumlah dan kualitas bengkel resmi, harga produk.masing-masing indikator mendapat tanggapan positif dari 100 responden yang diteliti.hasil penelitian menunjukan bahwa indikator dalam motivasi konsumen tersebut memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.berdasarkan alasan dan tanggapan responden yang sudah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi konsumen mempe4ngaruhi konsumen secara kuat dalam keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang.
2. Sedangkan uji t pada hipotesis kedua menunjukan nilai koefisien persepsi kualitas dengan menggunakan Standarized Beta Coefficient adalah 0,228 dengan nilai t hitung sebesar 2,330 dan tingkat signifikan 0,0024.sedangkan t tabel untuk penelitian ini adalah 1,985.maka dapat disimpulkan variabel persepsi kualitas berpengaruh secara signifikasi terhadap keputusan pembelian.hal ini berarti juga bahwa jika persepsi kualitas semakin baik, mka akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor Honda.berarti hipotesis kedua yang berbunyi"Persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor honda"adalah benar adanya.hasil ini mendukung pendapat beberapa teori dan pnelitian terdahulu yang mengemukakan ada pengaruh yang cukup kuat dari persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian konsumen.hal ini berarti persepsi kualitas merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor honda.konsumen percaya berdasarkan evaluasi mereka terhadap kualitas akan dapat membantu dalam mempertimbangkan produk mana yang mereka beli.pengaruh positif ini nampak pada sebagian besar pernyataan konsumen sepeda motor Honda yang menyatakan bahwa mereka meilih membeli sepeda motor Honda karena menurut mereka kualitas produk dan suku cadang, konsumsi bahan bakar yang irit, serta kemudahan dalam mendapatkan suku cadang sepeda motor Honda.dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur persepsi kualitas adalah karakteristik tambahan untuk menjadi pembeda, jarang terjadi kerusakan, suku cadang berkualitas, daya tahan mesin yang baik, kestabilan mesin.masing-masing indikator mendapat tanggapan positif dari 100 responden yang diteliti.hasil penelitian menunjukan bahwa indikator dalam persepsi kualitas tersebut memilki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.berdasarkan alasan dan tanggapan responden yang sudah dijelaskan, maka dapt disimpulkan bahwa persepsi kualitas mempengaruhi konsumen cukup kuat dalam keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang.
3. Hsil perhitungan uji t pada hipotesis ketiga menunjukan nilai koefisien sikap konsumen dengan menggunakan Standarized Beta Coefficient adalah 0,2833 dengan nilai t hitung sebesar 3.561 dan tingkat signifikasi terhadap keputusan pembelian.hal ini berarti juga bahwa jika sikap konsumen semakin baik maka akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor Honda"Sikap Konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda"adalah terbukti kebenaranya.dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur sikap konsumen adalah model produk kombinasi warna, stripiing stiker, konsumsi bahan bakar yang irit, jenis atau varian produk.masing-masing indikator mendapat tanggapan positif dari 100 responden yang diteliti.hasil penelitian menunjukan bahwa indikator dalam sikap konsumen tersebut memilki pengaruh positif dan signifikan tergadap keputusan pembelian.berdasarkan alasan dan tanggapan responden yang sudah dijelaskan maka dapat disimpulkan bahwa sikap konsumen mempengaruhi konsumen secara kuat dalam keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang.
Kemudian dari hasil uji F memperlihatkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yakni motivasi konsumen, persepsi kualitas dan sikap konsumen adalah layak untuk menguji variabel dependen, yakni keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang hal tersebut ditunjukan dari besarnya niali F sebesar 53,427 dengan tingkat signifikasi 0,000(kurang dari 0,05).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar