Sabtu, 24 November 2012

TUGAS PROPOSAL METODE RISET


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1           Landasan Teori

                Seseorang dalam kehidupanya akan dipacu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginanya berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan tersebut berupa barang primer maupun barang sekunder.mengingat semakin berkembangnya daerah permukiman yang jauh dari pusat kota semakin dibutuhkan sarana transportasi yang cukup efektif dan keluarga.Saat ini kebutuhan transportasi pribadi jenis roda dua khususnya sepeda motor sudah menjadi kebutuhan masyarakat umum.kebutuham masyarakat tersebut diungkap oleh pengusaha sebagai peluang untuk mngembangkan minerja bisnisnya dengan melakukan pengamtan perilaku konsumen, kinerja bisnisnya akan tercapai dengan baik apabila unit pemasaran bekerja dengan maksimal dalam usaha memperoleh konsumen yang potensial.


2.1.1         Pemasaran
            
                 Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan pemilikan barang atau jasa dan untuk menyelenggarakan distribusu fidiknya sejak dari produsen awal sampai konsumen akhir.terdapat falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemasaran kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen.

2.1.1.1      Perilaku Konsumen

                 Perilaku Konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-tindakan tersebut.maka dalam kehidupan sehari-hari keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen didasarkan pada pertimbangan yang berbeda-beda satu dengan yang lainya.
                 Sementara itu perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui pemasaran yang terampil karena hali ini dapat membangkitkan motivasi maupun perilaku apabila hal tersebut didukung dengan produk atau jasa didesain semenarik mungkin dan sedemikian rupa guna memenuhi kebutuhan pelanggan.Terdapat Tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu:
1. Konsumen Secra Individual

Pilihan untuk membeli suatu produk atau jasa dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada       pada diri konsumen.seperti persepsi, karakteristik kepribadian akan mempengaruhi pilihan individu terhadap berbagai alternatif merek yang tersedia.
2. Lingkungan yang memepengaruhi konsumen

Pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya.ketika konsumen membeli merek suatu produk, mungkin disdari oleh banyak pertimbangan seperti meniru teman ataupun anggota keluarga lainya yang telah membeli terlebih dahulu.jadi interaksi sosial turut mempengaruhi pada pilihan merek produk yang dibeli.
3.Strategi Pemasaran

Pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimulus-stimulus pemasaran agar konsumen bersedia memilih merek produk yang ditawarkan.

               Berdasarkan ketiga poin yang disebutkan diatas, perusahaan hendaknya dapat segera menganalisis tanggapan konsumen setelah mereka membuat suatu keputusan dari tiga faktor yang mempengaruhi.konsumen akan bereaksi melakukan pembelian berulang atau mengehentikanya jika merasa tidak puas, dan peran strategi pemasaran dalam hal ini berperan penting sebagai ujung tombak dalam mempengaruhi keputusan konsumen.

2.1.1.2    Motivasi Konsumen

               Motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan tersebut guna mencapai tujuan.dalam bidang pemasaran motivasi pembelian adalah pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian.motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan emosional.Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan kepada kenyataan-kenyataan yang ditunjukan oleh produk kepada konsumen dan merupakan atribut produk yang fungsional serta objektif keadaanya misalnya kualitas produk, harga produk, ketersediaan barang, efisiensi kegunaan barang tersebut dapat diterima.Sedangkan motivasi emosional adalah dalam pembelian berkaitan dengan perasaan, kesenanagn yang dapat ditangkap oleh pancaindra misalnya dengan memilki suatu barang tertentu dapat meningkatkan status sosial.Peranan merek untuk menjadikan pembeli menunjukan status ekonominya dan pada umumnya bersifat subjektif dan simbolik.pada saat seseorang akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi tersebut.

2.1.2     Teori Konsumen

              Menurut Kotler (2005) ada 6 macam teori motivasi yaitu:
1. Teori Isi ( Content Theory)
    Teori ini berkaitan dengan beberapa nama, seperti moslow, Mcgregor,Herszberg,Atkinson.teori ini menekankan arti pentingnya pemahaman faktor yang ada didalam konsumen yang menimbulkan tingkah laku tertentu.kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan teori ini adalah:
a. Kebutuhan konsumen sangat bervariasi
b. Perwujudan kebutuhan adalah tindakan juga sangat bervariasi antara satu konsumen dengan konsumen   yang lainya.
c. Para konsumen tidak selalu konsisten dengan tindakanya, karena dorongan suatu kebutuhan.

2. Teori Proses (Process Theory)
    Teori ini menekankan bagaimana dengan tujuan apa setisp konsumen hanyalah sebagai salah satu elemen dalam suatu proses,, tentang bagaimana konsumen ini bertingkah laku.dasar dari teori ini adalah mengenai motivasi adanya pengharapan, yaitu apa yang dipercaya oleh konsumen dan apa yang diperoleh dari pelakunya.
3.Teori Penguatan (reinforcement Theory)
   Teori menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan datang dalam siklius periode belajar.menurut teori ini konsumen bertingkah laku tertentu karena telah belajar.bahwa perilaku tertentu akan menghasilkan hasil yang tidak meyenangkan dan konsumen akan menguasai perilaku yang akan menguasai konsekuiensi yang menyenanagkan.
4. Teori Motivasi Freud
    Teori menjelaskan hal terbesar yang membentuk perilaku konsumen adalah segi psikologinya.yang dimaksud adalah konsumen yang tidak mengerti akan motivasinya sendiri dalam melakukan suatu pembelian.ketika konsumen melakukan penilaian tingkat mengenai restoran-restoran yang ada didaerahnya, faktor-faktor lokasi harga, suasana, rasa, keanekaragama menu akan mempengaruhi emosi konsumen dimana hal ini mendukung terjadinya proses pembelian.
5. Teori Motivasi Herzberg
    Teori ini menjelaskan dua faktor teori motivasi yaitu teori motivasi yang terdiri dari faktor yang memuaskan konsumen dan teori yang terdiri dari faktor yang berakibat ketidakpuasan konsumen.
6. Teori Motivasi Abraham Maslow
    Teori maslow dianggap juga sebagai teori hirarki disebutkan darimana kebutuhan manusia dapat disususn secara hierarki.kebutuhan paling atas menjadi motivator utama jika kebutuhan tingkat bawah semua sudah terpenuhi.
     Dari teori hierarki kebutughan tersebut, oleh maslow dikembangkan atas dasar tiga asumsi pokok, yaitu:
a. Manusia adalah makhluk yang selalu berkeinginan dan keinginanya tidak selalu terpenuhi.
b. Kebutuhan yang sudah terpenuhi, tidak akan menjadi pendorong lagi.
c. Kebutuhan manusia tersususn menurut hierarki tingkat pentingnya kebutuhan.

2.1.2.1   Hubungan Motivasi Konsumen dengan Keputusan Pembelian
          
              Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.jadi motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan.tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motivasi.
              Menurut Schiffman dan Kanuk (2000) " Motivation can be described as the driving force wthin individualis that impels them to action".artinya motivasi adalah kekuatan pendorong dalam diri seseorang yang memaksanya untuk melakukan suatu tindakan.
              Dalam motivasi terdapat hubungan saling berkaitan dengan faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi.faktor-faktor tersebut membangun atau mempengaruhi motivasi pembeli untuk melakukan suatu tindakan.motivasi seseorang sangat berhubungan erat dengan perilakunya yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi.selanjutnya faktor-faktorvtersebut beperan sangat besar pula dalam melatarbelakangi dan menetukan motivasi untuk melakukan keputusan pembelian.

2.1.2.2   Persepsi Kualitas

              Disamping motivasi mendasari seseorang untuk melakukan keputusan pembelian akan dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan.persepsi terhadap kualitas sapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas dapatdidefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan dari sesuatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.
              Persepsi kualitas meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana suatu merek dipersepsikan sehingga dengan diketahuinya persepsi pelanggan terhadap kualitas dari merek yang dimilki maka perusahaan dapat menentukan langkah-langkah apa yang dapat diambil guna memperkuat persepsi pelanggan terhadap merek yang dimilki oleh perusahaan tersebut.persepsi kalitas dipengaruhi oleh dua dimensi, yaitu dalam bentukm kualitas produk dan kualitas jasa.persepsi terhadap kualitas yang positif dapat dibangun melalui upaya identifikasi dimensi kualitas yang dianggap penting oleh pelanggan, dan membangun persepsi terhadap kualitas pada dimensi penting merek tersebut, jika suatu produk mempunyai persepsi kualitas yang jelek maka akan berpengaruh terhadap merek dari produk tersebut juga akan menjadi jelek.ini berarti bahwa semakin tinggi yang dirasakan oleh konsumen, maka akan semakin tinggi pula kesediaan konsumen tersebut untuk akhirnya membeli.Untuk kelas produk tertentu dimensi penting dapat dilihat langsung oleh pelanggan melalui penilaian kualitas secara keseluruhan misalnya banyaknya busa yang dihasilkan sabun mandi menandakan kemampuan membersihkan anggota badan yang efektif.disamping itu juga persepsi kualitas mempunyai atribut penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal. seperti :
a. Kulaitas aktual dan objektif
Perluasan ke suatu bagian dari produk atau jasa memberikan pelayanan yang lebih baik.
b. Kualitas isi produk
Karakteristik dan kuantitas unsur, bagian atau pelayanan yang disertakan.
c. Kualitas proses manufaktur
Kesesuaian dengan spesifikasi hasil akhir yang tanpa cacat.
            Sedemikian pentingnya peran persepsi terhadap kualitas bagi suatu merek sehingga upaya membangun perceived quality yang kuat perli memperoleh perhatian serius agar perusahaan dapat merebut dan menaklukan pasar disetiap kategori.membangun persepsi terhadap kualitas harus diikuti dengan peningkatan kualitas yang nyata dari prodiksinya karena akan sis-sia meyakinkan pelanggan bahwa kualitas merek produknya adalah tinggi bilamana kenyataan menunjukan kebalikanya.berikut dalah berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam membangun persepsi terhadap kualitas.
a. Komitmen terhadap kualitas
b. Budaya kualitas
c. Informasi masukan dari pelanggan
d. Sasaran standar yang jelas
e. Kembangkan karyawan yang berinisiatif.

sebuah perusahaan hendaknya ikut meperhatikan bagaimana konsumen mempersepsikan atas produk-produk yang dikeluarkan karena dengan diketahuinya persepsi tersebut maka badan usaha dapat menentukan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memeperkuat persepsi pelangganya terhadap merek yang dimilki badan usaha tersebut.
Konsumen akan menampakan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk.kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.
Dalam persepsi banyak menggunakan panca indera untuk menangkap rangsangan dari objek-objek yang ada disekitar lingkungan.suatu stimulus, sebagai masukan untuk panca indera atau sensory reception.fungsi dari sensory receptor adalah untuk melihat, mendengarkan mencium aroma merasakan dan menyentuh.selama ini teori persepsi manusia didominasi oleh dua asumsi yang diajukan yakni:
a. Proses pembentukan kesan dianggap  bersifat mekanis dan cenderung mencerminkan sifat manusia yang memberi stimulus.
b. Proses tersebut di bawah dominasi perasaan atau evaluasi dan bukan oleh pikiran atau kognisi.

Persepsi tidak hanya tergantung pada sifat-sifat rangsangan fisik, tapi juga pada pengalaman dan sikap sekarang dari individu.pengalaman dapat diperoleh dari semua perbuatanya dimasa lampau atau dapat pula dipelajari, sebab dengan nelajar seseorang akan dapat memperoleh pengalaman.hasil dari pengalaman yang berbeda beda akan membentuk suatu pandangan yang berbeda sehingga menciptakan proses pengamatan dalam perilaku pembelian yang berbeda pula.
Makin sedikit pengalaman dalam perilaku pembelian makin terbatas pula luasan interprestasinya bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponenya serta komunikasi yang ditunjukan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui latar kata-kata, gambar, dan simbolis melalui stimulus lain yang diasosiasikan dengan produk.


2.1.3            Proses Pembentukan Persepsi

                    Proses pembentukan persepsi diawali dari penerimaan sensation, absolute, threshold, dan differential threshold.Sensational merupakan rangsangan langsung dari organ-organ yang mempunyai sensor untuk menanggapi rangsangan rangsangan sederhana tersebut.Absolute Thershold merupakan tingkatan yang paling rendah diamana seseorang dapat mengalami sensai tersebut.Differential thershold merupakan perbedaan kecil yang dapat dideteksi oleh dua rangsangan yang sanagt mirip.

2.3.1.1        Hubungan persepsi kualitas dengan keputusan Pembelian

                   Persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk atau jasa dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek.persepsi kualitas yang baik akan mendorong keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut.selanjutnya mengingat persepsi konsumen dapat diramalkan maka jika persepsi kualitasnya negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama dipasar.sebalkinya jika percaya kualitas pelanggan positif maka produk akan disukai.Persepsi merupakan realitas yang dinyatakan oleh konsumen dalam membuat keputusan.
                   Lebih lanjut dalam penelitianya, Vranesevic (2003) memasukan salah satu variabel yaitu persepsi terhadap kualitas dalam proses pembelian dimanaalternatif yang ada dimana konsumen akan pertama kali mempersepsikan merek sebagai tanda kualitasnya.hasil akhir penelitianya menunjukan hal yang sama bahwa persepsi atas kualitas menjadi faktor dominan dalam pemilihan merek impilkasinya ditunjukan dalam fakta dimana terjadi probabilitas penungkatan melalui tingkat pembelian serta kekuatan didalam persaingan.

2.1.4         Sikap Konsumen

                 Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu objek yang akan diminati dan untuk dimiliki.sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk mresepon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dimulai.sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa.sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek atau isu.definisi diatas mengandung makna bahwa sikap adalah mempelajari kecendrungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disengani ataupun tidak disenangi secdara konsisten.


2.1.4.1      Komponen sikap

                 Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu:
1. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap.
2. Komponen Afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional aspek emosional inilah yang biasanya berakhir paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh.
3. Komponen Konatif merupakan aspek kecendrungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimilki seseorang.

2.1.4.2     Ciri-ciri Sikap

                Ciri-ciri sikap adalah:
1.Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan objeknya.
2.Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah pada orang-orang apabila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempengaruhi sikap pada orang itu.
3.Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek.
4.Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga mrupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.
5.Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi=segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan pengetahuan yang dimiki seseorang.

2.1.4.3    Fungsi Sikap

               Sikap mempunyai empat fungsi :
1. Fungsi Penyesuaian
Fungsi ini mengarahkan manusia menuju objek yang menyenangkan atau menjauhi objek yang tidak menyenangkan.
2. Fungsi Pertahanan Diri
Sikap dibentuk melindungi ego atau citra diri terhadap ancaman serta membantu untuk memenuhi suatu fungsi dalam mempertahankan diri.
3. Fungsi Ekspresi Nilai
Sikap ini mengekspresikan nilai-nilai tertentu dalam suatu usaha untuk menerjemahkan nilai-nilai tersebut ke dalam sesuatu yang lebih nyata dan lebih mudah ditampakan.
4. Fungsi Pengetahuan
Manusia membutuhkan suatu dunia yang mempengaruhi susunan teratur rapi, oleh karena itu mereka mencari konsistensi, stabilitas, definisi dan pemahaman dari suatu kebutuhan yang selanjutnya berkembanglah sikap ke arah pencarian pengetahuan.

2.1.4.4    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap

               Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap objek sikap adalah:
1. Pengalaman Pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat.
2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.
3. Pengaruh Kebudayaan
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah.
4. Media Masa
Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara objektif  cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya.
5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agam sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika kalau pada giliranya konsep tersebut mempengaruhi sikap.
6. Faktor Emosional
Kadang kal, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahana ego.

2.1.4.5    Model Sikap

               a.Model Tiga Komponen
sikap terdiri atas tiga komponen : kognitif, afektif dan konatif.
               b.Model Sikap Multiatribut Fishbein
Dalam model menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek sikap sangat ditentukan oleh sikap kpnsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi.
Model sikap terhadap objek secara khusus cocok untuk pengukuran sikap terhadap suatu produk atau merek tertentu menurut model ini sikap konsumen didefinisikan sebagai suatu fungsi dari penampilan dan evaluasi terhadap sejumlah keyakinan.Para konsumen akan memilki sikap yang baik terhadap suatu produk atau merek tertentu, jika menilai tingkatan atribut yang dimilkinya positif dan cukup memuaskan dan sebaliknya akan memilki sikap yang tidak baik terhadap produk atau merek tertentu, jika mereka merasakan bahwa atribut-atribut yang diinginkan tidak memuaskan atau terlalu banyak atribut yang negatif.

2.1.4.6    Hubungan Sikap Konsumen dengan Keputusan Pembelian

               Didalam Sikap ada tiga komponen yaitu:
1.Cognitive Component kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang objek yang dimaksud objek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognirif akan mendukung sikap secara keseluruhan.
2.Affective Component emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu objek, apakah objek tersebut diinginkan atau disukai.
3.Behavioral Component, merefleksikan kecendrungan dan perilaku aktual terhadap suatu objek yang mana komponen ini menunjukan kecendrungan melakukan suatu tindakan.

ada dua faktor yang mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian.faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal: yaitu intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor honda di kota Semarang.

2.1.5      Keputusan Pembelian

              Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses tersebut tidak sama dilaksanakan oleh para konsumen.berdasarkan tujuan pembelian konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu konsumen akhir atau individual dan konsumen organisasional atau konsumen industrtial.konsumen akhir terdiri atas individu dan rumah tangga uang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi.sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga non-profit, tujuan pembelianya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
              Proses pengambilan keputusan terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, paska pembelian.keputusan pembelian menunjuk arti keputusan pembelian menunjuk arti kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan pembelian.konsumen melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulanya.kualitas setiap kegiatan membentuk totalitas kesimpulan terbaik sesuai kebutuhan dan keinginanya, keadaanya terbaik penting didorong berbagai upaya organisasi sebagai keadaan dasar yang melandasi.

2.1.5.1   Konsep Keputusan Pembelian

              Pelanggan dalam memutuskan pembelian suatu produk ada dua kepentingan utama yang diperhatikanya yaitu:
1. Kepentingan pada ketersediaan dan kegunaan suatu produk.konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk, jika produk yang ditawarkan tersebut dan bermanfaat baginya.
2. Keputusan pada hubungan dari produk atau jasa, konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk jika produk tersebut mempunyai hubungan dengan yang diinginkan konsumen.

Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen melalui beberapa tahap yaitu : tahap pengenalan kebutuhan, tahap pencarian informasi, tahap evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan tahap terakhir tahap perilaku setelah pembelian.

2.1.5.2   Peranan-peranan dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

               Dalam keputusan membeli barang konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak yeng terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya.Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang.ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang.pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan kebutuhan konsumen dan keinginan konsumen.kelima peran tersebut meliputi, pemrakarsa, pemberi pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli dan pemakai.


2.2        Penelitian Terdahulu

             Beberapa penelitian tedahulu yang menjadi rujukan penelitian ini antara lain penelitian Vranesevic (2003) yang menganalisis pengaruh merek suatu produk di dalam penjualan yang memfokuskan pada produk-produk makanan.penelitian ini memasukan tiga unsur variabel bebas sebagai pendukung penelitian yaitu: karakteristik fisik, persepsi terhadap kualitas, dan merek pioneer.berdasarkan metode analisis yang dipakai, didapat hasil akhir penelitian ini yang menyimpilkan bahwa konsumen tidak secara khusus menilai produk didasrkan melalui karakter fisiknya dalam proses pengambilan keputusan pembelian memilih alternatif.konsumen akan pertama kali mempersepsikan merek berdasarkan kalitas yang ada atau disini disimpulkan persepsi terhadap kualitas menjadi faktor yang sangat berpengaruh dipenelitian ini.
             Dewi Urip Wahyuni (2008) yang menganalisis pengaruh motivasi persepsi dan sikap konsumen terhdap keputusan pembelian sepeda motor Honda di kawasan Surabaya Barat.Berdasarkan metode analisis yang dipakai bahwa ternyata secara bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh secara bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian hal ini ditandai oleh adanya T hitung lebuh besar 730,302>2,427 Sig.=0,000 lebih kecil dari dengan a=0,05 seperti yang dikatakan oleh Kotler dan Amstrong (2003) unsur yang terdapat pada pribadi konsumen memberi rangsangan untuk melakukan keputusan pembelian, unsur yang dimaksud adalah dorongan, persepsi, dan sikap terhadap kebutuhan yang harus dipenuhi pengaruh secara bersama-sama ini diperkuat dengan pengaruh secara parsial melalui uji t yang mana masing-masing t dari variabel bebas lebih besar dari t dengan rincian sevagai berikut t motivasi=2,072, persepsi=2,159 dan persepsi=2,153 lebih besar dari=1,975.erdasarkan analisis data, maka terjawab bahwa hipotesis yang mengatakan motivasi, persepsi, dan sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor merek Honda di Kawasan Surabaya Barat terbukti kebenaranya.
            Benzazhar Bella (2009) yang menganalisis tentang pengaruh program promosi, persepsi merek, motivasi, dan sikap konsumen terhadap proses pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Suzuki di Kota Semarang pada 100 responden di kota Semarang.berdasarkan metode analisis yang dipakai, diketahui hasil akhir penelitian ini yang menyimpilkan bahwa program motivasi konsumen meilki pengaruh yang signifikan terhdap proses pengambilan keputusan pembelian.sedangkan program promosi, persepsi merek, sikap konsumen tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian.

2.3        Hipotesis

             Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin besar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan dan pemecahan masalah ataupun untuk dasar penelirian lebih lanjut.Hipotesis dalam penelitian ini dapat diurutkan sebagai berikut:


a) Hipotesis 1
Motivasi konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang
b) Hipotesis 2
Persepsi kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang
c) Hipotesis 3
Sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Kota Semarang.

        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar