KELAS : 4EA17
NPM : 10210090
MATKUL : ETIKA BISNIS
ETIKA DAN KODE ETIK MENULIS DI
MEDIA MASSA
ABSTRAK
Achmad Romadhoni. 10210090
Penelitian Jurusan Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2013
Kata Kunci: Etika, Kode Etik, Media
Massa
Komunikasi
massa atau identik dengan komuinkasi yang bermedia semakin diminati masyarakat
dan sudah menjadi barang tentu akan terjadi persaingan yang semakin ketat
dikalangan pengusaha yang bergerak di bidang media massa. Tekhnologi komunikasi secara global
menimbulkan dampak yang cukup berarti bagi kehidupan masyarakat.selain
berdampak positif, perkembangan itu juga mengakibatkan dampak negative bagi
kelangsungan hidup manusia.Dengan kemajuan tekhnologi tersebut, salah satunya
adalah dalam bentuk Media Massa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
supaya menjadi tahu dan berwawasan bagaimana Etika
dan Kode etik menulis di Media Massa itu seperti apa. Pokok-pokok Kode etik dalam Komunikasi di Media Massa terdiri dari
: Keharusan mengembangkan kebiasaan meneliti, Menumbuhkan kebiasaan sikap adil
dengan memilih dan menampilkan fakta dan pendapat secara terbuka, Menanamkan
kebiasaan menghormati perbedaan pendapat dengan memperlihatkan dan mendorong
berbagai ragam ragam argument dan pendapat.
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tekhnologi
komunikasi secara global menimbulkan dampak yang cukup berarti bagi kehidupan masyarakat.selain
berdampak positif, perkembangan itu juga mengakibatkan dampak negative bagi
kelangsungan hidup manusia.Dengan kemajuan tekhnologi tersebut, salah satunya adalah
dalam bentuk Media Massa.Dengan kemajuan tekhnologi tersebut, Komunikasi massa
atau identik dengan komuinkasi yang bermedia semakin diminati masyarakat dan
sudah menjadi barang tentu akan terjadi persaingan yang semakin ketat
dikalangan pengusaha yang bergerak di bidang media massa.Media komunikasi massa
tersebut adalah media cetak yang sering kita jumpai yaitu Koran, tabloid,
brosur, majalah dan lain-lain.Kuatnya pengaruh dari kegiatan komunikasi melalui
media massa itu akan menyulitkan kita untuk memilah dan memilih informasi mana
yang sebaiknya diserap oleh pengguna media massa tersebut.
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan
Masalah
1.2.1
Rumusan Masalah :
“Bagaimana
Etika dan Kode Etik Menulis di Media massa” ?
1.2.2 1.2.2 Batasan Masalah :
Penulis
hanya membatasi permasalahan yang berhubungan dengan pembahasan bagaimana etika
dan kode etik menulis di Media Massa.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui supaya menjadi tahu dan berwawasan bagaimana Etika dan Kode etik menulis di Media
Massa itu seperti apa.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Etika
Etika
Berasal dari bahasa asing : Ethic(s) adalah bahasa inggris, Ethica adalah
Bahasa Latin, dan Ethique adalah Bahasa Prancis.Artinya adalah “Standar tingkah
laku”.Ethic(s) adalah : Perilaku manusia yang baik yaitu tindakan yang tepat,
yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan moral pada umumnya.
Etika
( Bahasa Indonesia ) adalah : kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak atau moral seseorang.atau juga Nilai mengenai Benar atau salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat.Menurut para ahli etika tidak lain adalah
aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan
menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Pengertian
Etika yang dirumuskan oleh beberapa para ahli : Menurut Drs. O.P. Simorangkir :
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan
nilai yang baik.
Menurut
Drs.Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : Etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang
ditentukan oleh akal.
Menurut
Drs. H. Burhanudin Salam : Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Etika
dalam perkembanganya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.Etika member manusia
orientasi bagaimana menjalankan hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari.itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindak secara tepat dalam menjalani hidup.Etika pada akhirnya membantu kita
untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang
perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek
atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Etika
sendiri adalah ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusuilaan atau etis,
yaitu sama halnya dengan berbicara moral.manusia disebut etis, ialah manusia
secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas
keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak lainya, antara rohani
dengan jasmaninya, dan antara dengan jasmaninya.terdapat dua macam etika
(keraf.1991 :2003) sebagai berikut:
·
Etika deskriptif
Etika yang menelaah
secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang
dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sesuatu yang bernilai.artinya etika
deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai
nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan
realitas yang membudaya.
·
Etika Normatif
Etika yang menetapkan
berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimilki oleh manusia atau
apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai
dalam hidup ini.
2.2 Pengertian Kode Etik
Kode etik dapat diartikan pola
aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan.kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Kode
etik dijadikan standar aktivitas anggota
profesi, kode etik tersebut sekaligus sebagai pedoman.Masyarakat pun menjadikan
sebagai pedoman dengan tujuan mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara
anggota profesi.
Konvensi
Nasional IPBI ke-1 mendefinisikan kode etik sebagai pola ketentuan, aturan,
tata cara yang menjadi pedoman dalam menjalankan aktifitas maupun tugas suatu
profesi. Pada dasarnya suatu tindakan yang tidak menggunakan kode etik akan
berhadapan dengan sanksi.
Fungsi
kode etik yaitu sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi.fungsi
seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan Michel (1945 : 449 )
yang lebih mementingkan kode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan pedoman
bagi masyarakat sebagai seorang professional.
Biggs
dan Blocher ( 1986 : 10 ) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu:
1.Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah. (2). Mencegah
terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi. (3). Melindungi para
praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
2.3 Pengertian Media dan Media
Massa
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
media dapatdiartikan sebagai : 1.Alat. 2. Alat atau ( sarana ) komunikasi
seperti majalah, radio, televise, film, poster dan spanduk.
Secara harfiah kata Media memiliki
arti “Perantara” atau “Pengantar”.Association for education and communication
technologi (AECT) Mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang di pergunakan
untuk sutu proses penyaluran informasi.
Sedangkan education association
(NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan
baik.
Dari definisi-definisi tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran dan perasaan bagi sipenggunanya.
Media
massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber
kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat
kabar, film, radio, TV ( Cangara, 2012 ).Media Massa adalah factor lingkungan
yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman
operan atau proses imitasi ( belajar social ).
Efendy
(2000) media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah
banyak dan bertempat tinggal jauh.Keuntungan berkomunikasi dengan menggunakan
media massa adalah bahwa media massa adalah bahwa media massa menimbulkan
keserampakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikasi yang jumlahnya
relative banyak.jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif
yang dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikasi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode
penulisan ini dengan cara mencari sumber-sumber di internet tentang etika dan kode
etik menulis di media massa. Selain itu data penulisan ilmianh ini menggunakan
data sekunder yang penegertiannya adalah sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui perantara ( diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain ).data sekunder umumnya berpa bukti, catatan atau laporan historis
yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan.
BAB
IV
PEMBAHASAN
Dalam
membahas komunikasi Massa dalam konteks ini media massa baik itu cetak, audio,
audio visual, maupun computer sebagai media internet, maka akan dihadapkan
dengan kehidupan social.Dan pada saat itu juga maka media massa akan berhadapan
dengan masalah etika.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada dasarnya media
massa tidak bebas nilai.Dalam hal ini penulis memaparkan beberapa pengertian
etika dalam konteks komunikasi massa.Jika dihubungkan dengan komunikasi massa
kita dapat menganalisa dari komponen komunikasi massa itu sendiri.Bahwa
komunikasi selalu berhadapan dengan masyarakat luas dan tidak lepas dari media,
dan pelaku komunikasi massa itu sendiri adalah manusia biasa, yang mana dalam
keseharianya memiliki hawa nafsu atau mempunyai keingintahuan bahkan tuntutan
profesi yang memungkinkan menghalalkan segala cara, dalam konteks ini system atau
komponen yang berada dilembaga media massa dimana orang itu tergabung di
industry media massa itu sendiri.
Kata-kata
“Etika” sering juga disebut dengan etik saja.etik mempunyai nilai-nilai social
dan budaya yang telah disepakati masyarakat sebagai norma yang dipatuhi
bersama.karena nilai yang disepakati bersama itu tidak selalu sama pda
masyarakat, maka norma etik akan berbeda antara masyarakat yang satu dengan
yang lainya.dalam media massa sendiri, dapat ditemukan pada realita yang
ada.sebut saja permasalahan penerbitan majalah playboy di Amerika dengan di
Indonesia.Di Negara paman Syam tersebut terlihat biasa-biasa saja dan tidak ada
yang aneh pada penerbitan itu.Sedangkan di Indonesia majalah yang ber ikon kan
kelinci berdai itu mendapat kecaman dari berbagai pihak.Gambaran itu merupakan
salah satu contoh datangnya budaya barat pada Negara kita, meskipun banyak
prinsip etik yang bersifat universal, sehingga diperlukan kehati0hatian dalam
mempelajari norma etik yang dating dari luar.apakah telah selaras dengan
nilai-nilai masyarakat kita sendiri, khususnya nilai-nilai masyarakat kita
sendiri,apalagi jika nilai nilai tersebut hendak diserap atau diterapkan dalam
kehidupan bermasyarakat secara luas.
Pokok-pokok Kode etik dalam
Komunikasi di Media Massa
Sebagaimana
keterangan sebelumnya, bahwa dengan semakin banyaknya jumlah media massa, maka
persaingan tersebut pekerja pers akan semakin terburu-buru menyiapkan informasi
dan tayanganya.akibat keterdesakan waktu maka tingkat ketelitian akan semakin
berkurang pula.ketika inilah terjadi kelalaian atau pelanggaran terhadap
nilai-nilai etis dalam komunikasi massa.
Dalam
mengemukakan sebuah basis komunikasi, Karl Wallace mengembangkan sebuah
perspektif politik.ia member garis besar dari empat moralitas atau garis besar
pedoman etika yang berakar dalam nilai-nilai demokratis ini.
1. Keharusan
mengembangkan kebiasaan meneliti yang tumbuh dari pengenalan bahwa selama
melakukan komunikasi, si pelaku adalah sebagai sumber primer.
2. Menumbuhkan
kebiasaan sikap adil dengan memilih dan menampilkan fakta dan pendapat secara
terbuka.
3. Komunikator
harus terbiasa mengutamakan motivasi umum daripada motivasi pribadi.
4. Menanamkan
kebiasaan menghormati perbedaan pendapat dengan memperlihatkan dan mendorong
berbagai ragam ragam argument dan pendapat.
Dalam
praktek komunikasi massa banyak sekali yang harus dijadikan landasan
etis.diantara sifat etis tersebut adalah berani membela kebenaran, bertanggung
jawab, besikap demokratis, sportif, mengakui kesalahan, menghormati hak asasi
dan kebebasan orang lain, berlaku sopan santun dan tenggang rasa, mementingkan
keselamatan orang banyak, objektif, tidak memihak, cermat atau teliti, tidak
memutarbalikan fakta, tidak memfitnah atau menghasut, menghindari sensasi,
menghindari porno atau cabul, menghindari sadism, tidak menerima imbalan demi
tidak menyiarkan berita dan lain sebagainya.
Pokok-pokok Etika dalam Komunikasi
di Media Massa terdiri dari :
1.
Fairness
Pada bagian ini yang penting dalam komunikasi massa
adalah unsure objektif, yakni kejujuran dalam menyampaikan fakta.sejauh mana
seharusnya objektifitas menjadi standar penulisan berita yang etis dalam media
cetak maupun elektronik.
Unsure Fairness selain tersebut diatas adalah
bersikap wajar dan patut,sesuatu yang dipyblikasikan tidak boleh terlepas dari
unsure kepatutan menurut etika yang berlaku.misalnya menyinggung perasaan
pembaca, terutama korban yang menderita dari apa yang dipublikasikan.
Unsur objektivitas atau kejujuran dalam menyampaikan
informasi menjadi salah satu kunci sukses seorang wartawan dan juga kunci
sukses institusi tempatnya bekerja.masyarakat pembaca, pendengar, dan pemirsa
tidak boleh kehilangan kperecayaan dan informasi yang dipublikasikan.sekali
saja masyarakat merasa dibohongi, maka boleh jadi selamanya kepercayan akan hilang.dan
kondisi seperti itu merupakan awal kehancuran karir wartawan atau lembaga itu
sendiri.”semakin baik seorang semakin baik mendekati objektivitas.
2. Responsif
Pebisnis yang baik adalah selalu mau menyediakan
waktu untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak termasuk dengan pelanggan.jika
ada masalah selesaikan lah setiap pertanyaan dari konsumen sebaiknya dijawab
dengan baik dan benar agar konsumen puas dengan respon anda dan tetap loyal.
3.
Akurasi
Unsure pokok dalam etika komunikasi massa adalah
ketepatan data atau informasi yang disiarkan kepada khalayak.pada pokok ini
penyaji informasi diharuskan untuk menyajikan informasi yang akurat dalam
artian berita itu benar adanya dan tidak dibuat-buat.sehingga selain media pada
saat ini sudah berkembang pesat, mulai media resmi atau mempunyai izin dan
media yang tidak berizin, jika organisasinya ingin bertahan lama atau dapat
dipercaya khalayak maka hal ini patut untuk dilakukan oleh organisasi media
demi menjaga kepercayaan dan pencitraan kepada masyarakat.sehingga dapat
diterima oleh masyarakat luas.
4.
Bebas
dan Bertanggung Jawab
Pada tahapan ini pemakalah mengartikan bahwa pelau
media khususnya pada pemburu berita ketika melihat secaralangsung ada
kecelakaan, yang mana dalam situasi tersebut tidak seorangpun yang mengetahui
dan hanya pemburu berita itulah yang mengetahuinya.dalam situasi ini tindakan
yang segera diambil adalah meliput terlebih dahulu, melainkan menolong baru
meliput.karena jika yang dilakukan demikian maka unsure dalam poko etika
komunikasi massa tidak akan hilang dan wartwan tesebut akan menadapatka
keduanya.
5.
Kritik
Konstruktif
Dalam hal ini media masswa sanagat berperan aktif
sekali untuk menilai kejadian-kejadian yang memerlukan kritikan atau sorotan
dari media untuk di informasikan kepada masyarakat.hanya saja kritik yang
bersifat membangun atau dari informasi yang mereka sajikan kepada khalayak
diharapkan dapat mempengaruhi masyarakat kepada hal yang positif.karena media
sendiri mempunyai andil yang sangat besar dalam pencitraan terhadap khalayak
diharapkan dapat mempengaruhi masyarakat kepada hal yang positif.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam Perspektif
komunikasi pembahasan tentang etika komunikasi akan dititikberatkan pada
pengertian etika itu sendiri.pertimbangan etis bukan hanya di antara baik dan
buruk, juga bahkan diantara baik dan buruk, etika juga harus merujuk kepada
patokan nilai, standar benar dan salah.setiap orang mudah menerbitkan surat
kabar atau majalah dan mendirikan stasiun televisi atau radio siaran.peran
etika tentu sangat penting terutama bagi para pengelola dan media
tersebut.Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bias menyebarkan
pesan secara serempak, cepat kepada audience luas dan heterogen.kelebihan media
masa disbanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bias mengatasi hambatan
dan waktu.bahakan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada
waktu yang tidak terbatas.media massa memberikan informasi tentang perubahan
yang lebih baik.dan cirri utama dari media massa adalah ditujukan pada kontak
perseorangan.
5.2 Saran
Dari kesimpulan
diatas maka penulis memberikan saran kepada Pihak Media massa Pihak media massa
dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk mengetahui bagaimana
pentingnya etika ank ode etik untuk menulis di media massa tersebut.Hendaknya
melakukan perbaikan dan pembenahan supaya lebih baik lagi didalam memberikan
berita kepada khalayak umum.
.
DAFTRA PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar